Page 149 - Bimbingan Spiritual Logoterapi Kearifan Lokal
P. 149
Bimbingan Spiritual: Logoterapi Kearifan Lokal
Pada inti ajaran ini, penulis mendapatkan keterangan
dari Kang Warji salah seorang anggota komunitas Suku Dayak
Losarang, bahwa ajaran ini mengajarakan kepada anggotanya
agar mawas diri, berhati-hati dan benar-benar menghayati
ngaji rasa tentang apa yang semestinya dicari untuk bekal di
alam ke tiga yaitu alam setelah kematian ini. Karena dalam
pandangannya, yang dilakukan ini adalah untuk bekal dalam
perjalanan di alam selanjutnya yaitu alam ke tiga.
Dalam pandangan penulis, ini adalah ajaran yang berisi
tentang keyakinan adanya kematian setelah perjalanan hidup
di dunia ini. Bimbingan ini mendorong seluruh anggotanya
agar berhati-hati dalam menjalani kehidupan ini. Selalu
memperhitungkan diri dengan melakukan persiapan yang
banyak agar tidak mengalami penderitaan di alam yang lain
setelah kematiannya. Bimbingan spiritul ini pada akhirnya
mendorong semua orang termasuk yang belum menjadi
dayak agar selalu mawas diri, dan melakukan introspeksi diri
dengan segala apa yang telah dan akan dilakukannya. Karena
segala sesuatu ada balasannya baik di alam yang masih nyata
ini maupun kelak pada kehidupan selanjutnya.
Dengan kata lain, Takmad Diningrat sudah memberikan
ajaran tentang bimbingan hidup setelah perjalanan hidup
ini. Oleh karena itu dalam teks serat lainnya, masing-
masing anggota, baik yang telah menjadi dayak, belum dan
sesama anggota masyarakat pada umumnya, mereke selalu
menghayati kidung di bawah ini yang terdapat dalam primbon
sejarah alam manunggal nur alam (hal. 58) tentang agar satu
sama lainnya saling menasehati, saling memperbaiki dan
saling memberikan jalan keluar agar baik seluruh manusia
sebagai sebuah persiapan ketika kematian mendatanginya.
Kidung tersebut adalah sebagai berikut;
Beli bener benerana
Ora bener benerana
Bli pada bener benerana
Beli bener-bener benerana
142