Page 116 - Gemilang Peradaban Islam
P. 116
Keberhasilan politik pemimpin-pemimpin tersebut
ditunjang oleh kebijaksanaan penguasa-penguasa lainnya
yang memelopori kegiatan-kegiatan ilmiah yang terpenting
di antara penguasa Dinasti Umayyah di Spanyol dalam hal ini
adalah Muhammad Ibn Abdurrahman (852-886) dan Al-
Hakam II Al-Muntashir (961-976).
Toleransi beragama ditegakkan oleh para penguasa
terhadap penganut agama Kristen dan Yahudi, sehingga
mereka ikut berpar-tisipasi mewujudkan peradaban Islam di
Spanyol. Untuk orang Kristen sebagaimana orang-orang
Yahudi dipersiapkan hakim khusus yang menangani semua
masalah sesuai dengan ajaran mereka masing-masing.
Masyarakat Spanyol Islam merupakan masyarakat
majemuk, terdiri dari berbagai komunitas, baik agama
maupun bangsa. Dengan ditegakkannya toleransi beragama
komunitas-komunitas itu dapat bekerjasama dan
menyumbangkan kelebihannya masing-masing.
Meskipun ada persaingan yang sengit antara Abbasiyah
di Baghdad dan Umayyah di Spanyol, hubungan budaya dari
timur dan barat tidak selalu berupa peperangan. Sejak abad
11 M dan seterusnya, banyak sarjana yang melakukan
perjalanan dari ujung barat ke wilayah Islam ujung timur,
sambil membawa buku-buku dan gagasan-gagasan. Hal ini
menunjukkan bahwa meskipun umat Islam terpecah dalam
beberapa kesatuan politik, terdapat apa yang dinamakn
kesatuan budaya Islam.
Perpecahan politik pada masa Muluk Al-Thawaif dan
sesudahnya tidak menyebabkan mundurnya peradaban.
Masa itu bahkan merupakan puncak ilmu pengetahuan,
kesenian, dan kebudayaan Spanyol Islam. Setiap dinasti atau
raja di Malaga, Toledo, Secilla, Granada, dan lain-lain
Gemilang Peradaban Islam | 107