Page 4 - Art Counseling seni sebagai penawar
P. 4
KATA PENGANTAR
Jutaan orang di dunia telah terinfeksi COVID-19, dampak
pandemi COVID-19 pada kesehatan mental telah diidentifikasi
termasuk insomnia, kecemasan, dan depresi di antara petugas
kesehatan dan populasi rentan lainnya. Diperlukan strategi untuk
meningkatkan kesehatan mental individu dan kelompok di seluruh
dunia. Selama pandemi penyakit kejiwaan yang cenderung
muncul adalah gejala trauma, sehingga diperlukan sebuah
intervensi yang dapat dimanfaatkan oleh tenaga kesehatan dan
masyarakat umum untuk mengurangi gejala trauma yang dialami.
Pandemi COVID-19 mengakibatkan akses untuk
melaksanakan konseling secara tatap muka sangat terbatas, dan
strategi yang dapat dikembangkan adalah cyber counseling dan
untuk mengurangi gajala trauma konselor dapat menggunakan
konseling berbasis seni. Melalui proses konseling seni individu
dan kelompok, dapat memfasilitasi individu yang mengalami
gejala trauma dengan membantu klien meningkat perasaan harga
diri, meningkatkan ketahanan, dan ikatan dengan orang lain yang
pernah mengalami trauma. seni dalam konseling terbukti efektif
dengan populasi yang rentan, konseling seni bisa sangat berguna
untuk anak-anak dan pengungsi yang mengalami trauma parah.
Buku ini terdiri dari bab-bab yang membahas tentang sejarah
konseling seni, konseling seni, seni sebagai penawar, konseling
menggambar, cyber counseling art, dan Art Counseling & trauma.
Penulis
Karyanti
Dina Fariza Tryani Syarif
M. Andi Setiawan
iii