Page 116 - Penanganan Pasca Panen
P. 116

109




                             Menurut Surtikanti (2011), hama di penyimpanan jagung adalah kumbang
                        bubuk (Sitophilus zeamais Motsch.) dan kumbang tepung (Tribolium castaneum)

                        (Gambar 76)..

                                            A                                B   Gambar 76.  Hama
                                                                                Kumbang Bubuk (A)
                                                                                dan Biji  Jagung yang
                                                                                Diserang (B)
                                                                                (Sumber: Nonci,
                                                                                2007).






                        Hama  serangga  yang  dikenal  menyebabkan  kerusakan  dan  kehilangan  kedelai
                        adalah  (Ephestia  cautella  (Walker),  Lasioderma  serricorne  (Fab.),  Tribolium

                        castenum (Herbst), T. confusum Kackuelinduval, Trogoderma granarium Everts
                        dan Callosobruchus analis Fab. and C. chinensis (L.) (FAO, 2002) (Gambar 77).













                        Ephestia cautella (Sumber: Lasioderma serricorne          Tribolium castenum
                        http://www.chemtica.com/ (Sumber: https://pestdefense.    (Sumber: http://
                        site/?p=2087)             com/june-bugs-we-dont-make-  www. coleoptera.
                                                  light-of-beetles-bugging-you/)  org.uk/node/21993)

                                         Gambar 77. Hama Pasca Panen pada Kedelai


                             Secara umum serangga pengganggu  yang terjadi pada produk pascapanen
                        hortikultura  merupakan investasi laten atau bagian stadia pertumbuhannya telah

                        ada  dalam  buah/sayur  sebelum  dipanen  (Utama,  2006).  Contohnya  lalat  buah
                        meletakkan telurnya di dalam buah saat masih di kebun dan produk tersebut masih

                        relative  muda.  Telur  tidak  dapat  tumbuh  dan  berkembang  karena  kondisi
                        lingkungan belum memungkinkan seperti keasaman yang tinggi. Namun setelah

                        dipanen dimana produk masuk pada periode pemasakan maka telur akan menetas

                        dan  berkembang  menjadi  larva  atau  ulat  yang  sangat  tidak  dapat  diterima  oleh
                        konsumen apabila dijual terlebih lagi di ekspor.
   111   112   113   114   115   116   117   118   119   120   121