Page 211 - ETNOFARMAKOLOGI Tumbuhan Obat Asli Kalimantan Tengah
P. 211
Khasiat Empiris
Secara empiris masyarakat menggunakan daun tapak dara sebagai obat untuk menurunkan
demam. Cara penggunaannya dengan menghaluskan daunnya kemudian menempelkannya
pada bagian dahi. Selain itu daun Tapak Dara dipercaya masyarakat dayak sebagai obat
antidiabetes.
Studi Pustaka
Hasil penelitian Samudra (2017) tentang efektifitas antipiretik ekstraketanol daun tapak dara
(Catharantusroseus) pada mencit (Mus Musculus) menyatakan ekstrak daun tapak dara
berkhasiat sebagai antipiretik yang secara statistik berbeda signifikan P>0,05 dengan kontrol
negatif, hal ini disebabkan karena adanya senyawa kimia flavonoid yang terkandung dalam
ekstrak daun tapak dara. Penelitian Hersindy (2014) bertujuan untuk melihat kemampuan
farmakologis ekstrak etanol daun tapak dara dalam menurunkan kadar glukosa darah pada
tikus putih jantan galur wistar (Rattus norvrgicus L.) yang sebelumnya telah diinduksi
larutan sukrosa. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak etanol daun tapak dara (Catharantus
roseus) mempunyai khasiat farmakologis dalam menurunkan kada glukosa darah pada
hewan uji tikus putih jantan galur Wistar. Hal ini dikarenakan ekstrak etanol daun tapak dara
mempunyai metabolit sekunder yaitu alkaloid yang mempunyai aktifitas farmakologis salah
satunya adalah dapat menurunkan kadar glukosa dalam darah. Dan daun tapak dara sebagai
obat tradisional untuk luka dan data empiris tersebut sudah didukung dengan data ilmiah
dalam penelitian Risa (2017) tentang aktifitas farmakologis ekstrak etanol daun tapak dara
dalam proses penyembuhan luka di daerah mukosa oral. Hasil penelitian menunjukan bahwa
ekstrak etanol daun tapak dara memilki akitivitas dalam mempercepat penyembuhan luka.
Hal ini dikarenakan ekstrak etanol daun tapak dara memiliki kandungan senyawa aktif yaitu
flavonoid, alkaloid, polifenol, steroid dan tannin.
Etnofarmakologi Tumbuhan Obat Asli Kalimantan Tengah | 198
Rezqi Handayani & Nurul Qamariah