Page 215 - ETNOFARMAKOLOGI Tumbuhan Obat Asli Kalimantan Tengah
P. 215
Studi Pustaka
Masyarakat Dayak Ot Danum mengkonsumsi umbi Tawas Ut sebagai campuran menginang,
di rebus hingga airnya berubah warna dan yang paling sering dilakukan adalah di rendam
dengan arak beras. Menurut hasil penelitian infusa tawas ut menunjukkan adanya senyawa
saponin, tannin, dan flavonoid (Astuti et.al., 2016). Efek farmakologis yang dihasilkan oleh
flavonoid di antaranya yaitu sebagai pelindung struktur sel, peningkatan efektifitas vitamin
C, mengurangi radang dan membunuh bakteri. Aktivitas antibakteri juga dimiliki oleh
saponin dan tannin yang merupakan senyawa kimia yang mempunyai rasa sepat dan
termasuk dalam golongan fenolik (Noer et. al., 2017).
Pada penelitian sebelumnya telah terbukti bahwa infusa umbi A. rubiginosa berefek sebagai
hepatoprotektor (Astuti et al., 2016), antibakteri terhadap Escherichia coli dan
Staphylococcus aureus (Khaharap, 2012), serta sebagai antiplasmodium (Arnida et al.,
2015). Hasil skrining fitokimia menunjukkan pada umbi A. rubiginosa terdapat alkaloid,
flavonoid, tanin, dan saponin (Nisbullah, 2013), sehingga diduga kandungan tersebut
mempunyai aktivitas sebagai obat luka. Hasil penelitian menunjukkan kelompok uji 2,5%
memiliki aktivitas penyembuhan luka dengan rerata persentase penutupan panjang luka
99,00% ± 0,16, rerata tensile strength 3,8541 gram/mm2, disertai terjadinya re-epitelisasi,
neokapilerisasi, dan peningkatan kepadatan kolagen pada pengamatan histopatologi.
Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan gel ekstrak etanol umbi A. rubiginosa memiliki
aktivitas penyembuhan luka.
Etnofarmakologi Tumbuhan Obat Asli Kalimantan Tengah | 202
Rezqi Handayani & Nurul Qamariah