Page 114 - Huma Betang Internalisasi Nilai-Nilai Kearifan Lokal Kalimantan Tengah
P. 114

BAB VIII:
                        KONSELING LINTAS BUDAYA





               P
                   erbedaan  budaya  dalam  kegiatan  konseling  adalah
                   keniscayaan  yang  tidak  dapat  dihindarkan  pada
               pelaksanaannya.  Kepekaan  seorang  konselor  terhadap
               perbedan ini menuntut pemahaman yang komprehensif atas
               klien/konseli.  Lebih  dari  itu,  seorang  konselor  dituntut
               untuk  mengaspresisi  perbedaan  budaya  tersebut.  Oleh
               karena  itu,  mengkombinasikan  faktor  budaya  dan
               keragaman sebagai bagian untuk mengerti adalah hal yang
               sangat esensial.
                   Kekuatan    budaya   sangat   berdekatan   dengan
               kepribadian  yang  menjadi  potensi  awal  bagi  kelestarian
               budaya tersebut. Keduanya sangat erat dalam keterkaitan.
                   Kneller  (1978)  menjelaskan  bahwa  prilaku  individu
               sesunguhnya  bukan  hanya  menjelaskan  tentang  tentang
               dirinya  saja  tetapi  juga  tentang  sudut  pandang  budaya.
               Dalam pandangannya manusia adalah produk dan sekaligus
               pencipta aktif suatu kelompok sosial, organisasi, budaya dan
               masyarakat. Sebagai produk, manusia memiliki ciri-ciri dan
               tingkah laku yang dipelajari dari konteks sosialnya.

                   Pelayanan  konseling hakikatnya  merupakan  proses
               pemberian  bantuan  dengan  penerapkan  prinsip-prinsip
               psikologi.  Secara  praktis  dalam  kegiatan  konseling  akan
               terjadi  hubungan  antara  satu  dengan  individu  lainnya
               (konselor  dengan  klien).  Dalam  hal  ini  individu  tersebut
               berasal  dari  lingkungan  yang  berbeda  dan  memiliki
               budayanya  masing-masing.  Oleh  karena  itu  dalam  proses


                                                        Huma Betang | 103
   109   110   111   112   113   114   115   116   117   118   119