Page 112 - BK PRIBADI SOSIAL Biblioterapi, Melalui Kisah Pribadi Diasah
P. 112
Ketika majelis itu selesai dan orang-orang sudah pulang
datanglah seorang perempuan yang menutup tubuhnya
dengan hijab, saat itu memang tidak ada perempuan kecuali
memakai hijab, kemudian perempuan itu berbicara dengan
syeikh. Sang pemuda tidak bisa mendengar apa yang sedang
dibicarakannya. Akan tetapi, secara tiba-tiba syeikh itu
melihat ke sekelilingnya. Tak tampak kecuali pemuda itu,
dipanggillah ia dan syeikh itu bertanya, “Apakah kamu sudah
menikah?’, dijawab, ”belum”. Syeikh itu bertanya lagi,
“Apakah kau ingin menikah?” pemuda itu diam. Syeikh
mengulang lagi pertanyaannya. Akhirnya pemuda itu angkat
bicara , “Ya Syeikh, demi Allah! Aku tidak punya uang untuk
membeli roti, bagaimana aku akan menikah?’ Syeikh itu
menjawab, “Wanita ini datang membawa kabar, bahwa
suaminya telah meninggal dan dia adalah orang asing di kota
ini. Di sini bahkan di dunia ini dia tidak mempunyai siapa-
siapa kecuali seorang paman yang sudah tua dan miskin,”
sambil menunjuk seorang laki-laki yang duduk di pojokan.
Syeikh itu melanjutkan pembicaraannya, “Dan wanita
ini telah mewarisi rumah suaminya dan hasil
penghidupannya. Sekarang, dia ingin seorang laki-laki yang
mau menikahinya, agar dia tidak sendirian dan mungkin
diganggu orang. Maukah kau menikah dengannya?”. Pemuda
itu menjawab, “Ya”. Kemudian Syeikh bertanya kepada
wanita itu, “Apakah kau mau menerimanya sebagai
suamimu?” ia menjawab, ”Ya”. Maka Syeikh itu
mendatangkan pamannya dan dua orang saksi kemudian
melangsungkan akad nikah dan membayarkan mahar untuk
muridnya itu. Kemudian Syeikh itu berkata “peganglah
tangan istrimu!”. Dipeganglah tangan istrinya dan sang istri
membawanya ke rumahnya.
101