Page 240 - BK PRIBADI SOSIAL Biblioterapi, Melalui Kisah Pribadi Diasah
P. 240

“Ibu sinar mau berangkat sekolah” ucap sinar dengan
               ceria.
                   “iyah nak, maaf ya ibu hanya ada uang Rp.5000,00- saja,
               ini  hanya  cukup  untuk  ongkos  transportasi”  ucap  ibunya
               sinar dengan merautkan wajah.
                   “iyah ibu, tidak apa-apa ini ini juga sudah cukup” ucap
               sinar dengan senyuman.
                   “terima  kasih  ya  nak  kamu  sudah  mengerti  dengan
               keadaan ibu” ucap ibunya sinar.
                   Setelah itu sinar langsung mencium tangan ibunya dan
               berpamitan untuk berangkat kesekolah.

                   Di jalan sinar ternyata tidak menumpangi angkot tetapi
               ia memilih berjalan kaki hingga kesekolahnya, padahal jarak
               kesekolahnya cukup jauh sekitar 5 km, ia merasa berjalan
               kaki  itu  lebih  menyehatkan  ketimbang  harus  menaiki
               angkot,  lagipula  ia  berangkat  lebih  pagi  sehingga  ia  tidak
               akan  khawatir  jika  terlambat,  dan  juga  dapat  berhemat
               karena uang jajannya ia tabung.
                   Setelah ia berjalan kaki, ia akhirnya sampai kesekolah
               tepat  bel  berbunyi,  dengan  semangat  ia  langsung  duduk
               dikelas dan siap menerima materi pelajaran.
                   “Ting.  ting.  ting.”  bel  istirahat  pun  berbunyi,  disaat
               seluruh  murid keluar  kelas  dan menuju ke kantin, namun
               tidak  dengan  sinar,  ia  lebih  memilih  untuk  pergi  ke
               perpustakaan  untuk  membaca  buku,  karena  bagi  ia  jajan
               hanya akan menghabiskan uang dan membebani orang tua.
                   Di  perpustakaan  sinar  dengan  serius  membaca  buku
               pelajaran seperti fisika, kimia, biologi, akuntansi, ekonomi,
               sastra bahasa inggris, sastra arab, sastra bahasa inggris, dan


                                         229
   235   236   237   238   239   240   241   242   243   244   245