Page 43 - Sistem Akuntansi
P. 43
hati dan hati-hati karena konservatisme yang berlebihan dapat
mengakibatkan kesalahan penyajian.
c. Konvensi Konsistensi
Konvensi konsistensi mensyaratkan bahwa setelah perusahaan
memutuskan kebijakan dan metode akuntansi tertentu dan telah
menggunakannya selama beberapa waktu, harus terus mengikuti
metode atau prosedur yang sama untuk semua peristiwa dan
transaksi serupa berikutnya kecuali jika memiliki alasan yang masuk
akal untuk melakukan sebaliknya. Di dunia lain, praktik akuntansi
harus tetap tidak berubah dari satu periode ke periode lainnya.
Misalnya, jika penyusutan dibebankan pada aset tetap menurut
metode garis lurus, metode ini harus diikuti dari tahun ke tahun.
Analoginya, jika saham dinilai dengan 'biaya atau harga pasar mana
yang lebih kecil', prinsip ini harus diterapkan pada setiap tahun
berikutnya. Namun, prinsip ini tidak melarang pengenalan teknik
akuntansi yang lebih baik. Jika karena alasan yang sah perusahaan
melakukan penyimpangan dari metode yang selama ini digunakan,
maka akibat dari perubahan tersebut harus dinyatakan dengan jelas
dalam laporan keuangan tahun perubahan. Penerapan prinsip
konsistensi diperlukan untuk tujuan perbandingan.
Individu bisa menarik kesimpulan yang valid dari
perbandingan data yang diambil dari laporan keuangan satu tahun
dengan tahun lainnya. Namun inkonsistensi dalam penerapan
metode akuntansi dapat mempengaruhi data yang dilaporkan secara
signifikan. Standar akuntansi Konsep dan konvensi akuntansi yang
dibahas di halaman sebelumnya adalah elemen inti dalam teori
akuntansi. Prinsip-prinsip ini, bagaimanapun, memungkinkan
berbagai praktik alternatif untuk hidup berdampingan. Oleh karena
itu, hasil keuangan dari berbagai perusahaan tidak dapat
36