Page 42 - Sistem Akuntansi
P. 42
material perlu dilakukan untuk membuat laporan keuangan menjadi
jelas dan dapat dipahami.
b. Konvensi Konservatisme
Konsep ini mengharuskan akuntan harus mengikuti kebijakan
"bermain aman" saat mencatat transaksi dan peristiwa bisnis. Itu
sebabnya, akuntan mengikuti aturan mengantisipasi tidak ada
keuntungan tetapi menyediakan semua kemungkinan kerugian, saat
merekam peristiwa bisnis. Aturan ini berarti bahwa seorang akuntan
harus mencatat nilai serendah mungkin untuk aset dan pendapatan,
dan nilai setinggi mungkin untuk kewajiban dan pengeluaran.
Menurut konsep ini, pendapatan atau keuntungan harus diakui hanya
jika direalisasikan dalam bentuk kas atau aset (yaitu hutang) yang
realisasi kas akhirnya dapat dinilai dengan kepastian yang memadai.
Selanjutnya, ketentuan harus dibuat untuk semua kewajiban,
pengeluaran dan kerugian yang diketahui, Kemungkinan kerugian
mengenai semua kontinjensi juga harus disediakan.
Menilai saham dalam perdagangan pada harga pasar atau
harga pokok mana yang lebih rendah', 'membuat penyisihan piutang
ragu-ragu kepada debitur untuk mengantisipasi piutang tak tertagih
yang sebenarnya', 'menerapkan metode penyusutan nilai tertulis
dibandingkan dengan metode garis lurus', tidak memberikan diskon
pada kreditur tetapi memberikan diskon pada debitur, adalah
beberapa contoh penerapan konvensi konservatisme.
Prinsip konservatisme juga dapat mengundang kritik jika tidak
diterapkan dengan hati-hati. Misalnya, ketika akuntan membuat
cadangan rahasia, dengan menciptakan kelebihan penyisihan untuk
piutang tak tertagih, depresiasi, dll. Laporan keuangan tidak
menyajikan pandangan yang benar dan wajar tentang keadaan.
American Institute of Certified Public Accountant juga telah
menunjukkan bahwa konsep ini perlu diterapkan dengan lebih hati-
35