Page 104 - Bibliospiritual Menemukan Makna Dalam Kata Terbaca
P. 104
diri saya seperti orang lain, maka saat saya menderita, sakit
dan sebagainya, dengan sendirinya perasaan sakit itu akan
jauh berkurang. Begitu juga sebaliknya, jika saya mengalami
kegembiraan yang luar biasa, dengan menganggap diri
sendiri seperti orang lain, maka kegembiraan itu tidak akan
membuatku lupa diri. Apakah betul Paman?”
Si paman mengangguk-angguk. “
Kalimat kedua, anggap orang lain seperti dirimu
sendiri!” Pemuda itu terlihat berpikir sejenak. ”Dengan
menganggap orang lain seperti diri kita, maka saat orang
lain sedang tidak beruntung, kita bisa berempati, bahkan
mengulurkan tangan untuk membantu. Kita juga bisa
menyadari akan kebutuhan dan keinginan orang lain.
Berjiwa besar serta penuh toleransi. Betul Paman?”
Si paman kembali mengangguk-angguk.
“Kalimat ketiga, anggap orang lain seperti mereka
sendiri!” Si anak muda terlihat kembali berpikir. Tak lama,
ia mengutarakan pendapatnya, ”Kalimat ketiga ini
menunjukkan bahwa kita harus menghargai privacy orang
lain, sehingga kita tidak perlu saling menyerang wilayah
dan menyakiti orang lain. Setiap orang berhak menjadi
dirinya sendiri.” ”Bagus, bagus sekali!” kata si paman.
“Nah, sekarang kalimat keempat, anggap dirimu
sebagai dirimu sendiri! Kalimat yang terakhir ini memang
sesutu yang tidak biasa. Karena itu, renungkan baik-baik,”
kata si paman.
Sampai beberapa waktu, pemuda itu tampak
kebingungan. Wajahnya berkerut, tanda bahwa ia berusaha
mencari arti dari kalimat sang paman. Maka, ia pun
menjawab, “Kalimat ini meminta kita untuk menemukan
Bibliospiritual: Menemukan Makna dalam Kata Terbaca | 91