Page 90 - Cyberbullying & Body Shaming
P. 90
Cyberbullying & Body Shaming
seperti media tidak dapat diatasi, beberapa berpendapat bahwa
media perlu menghentikan perusakan tubuh yang lain, perlu berhenti
menggambarkan gambar "orang yang sempurna" dan perlu
mengurangi berita selebriti yang memulai "diet". Mengubah ukuran
manikin di toko-toko, dari ukuran 6 ke ukuran tubuh yang lebih
realistis, serta perawakannya yang tinggi juga dibesarkan sebagai
cara meningkatkan citra tubuh remaja. Selain ituuntuk meningkatkan
persepsi citra tubuh yang ideal perlu diadakan perkumpulan olahraga
gratis untuk remaja.
Fredrickson & Roberts (Elíasdóttir, 2016) body shaming
adalah konsep yang digunakan untuk individu yang sadar diri,
respons negatif emosional terhadap diri sendiri. Itu muncul dalam
salah langkah individu untuk mencapai standar cita-cita tubuhideal.
Crossle, et al (Stacey, 2017) Menurut pendapat saya, standar
kecantikan fisik masyarakat kita berasal dari media online yang
menyatakan bahwa menjadi "kurus" adalah cara ideal untuk melihat.
Kebanyakan wanita yang digambarkan cantik di media online adalah
wanita yang memiliki perut rata, payudara besar, dan pantat bulat,
sedangkan pria yang digambarkan tampan berotot, tinggi, dan
ramping.
Body Shaming Bagian Cyberbullying
Body shaming melalui media sosial merupakan tindakan
cyberbullying. Sehubungan dengan pedoman asli oleh Van Hee et al.
(2015c), kami menambahkan penghinaan jenis baru disebut Body
Shame untuk menutupi ekspresi, mengkritik seseorang berdasarkan
bentuk, ukuran, atau penampilan tubuhnya. Frisen et al. (Berne et
al., 2014) Kami melakukan penambahan body shaming telah
menjadi hal yang penting untuk masalah kemasyarakatan yang
83