Page 124 - Gemilang Peradaban Islam
P. 124
1099); menjadi Paus dari (1088-1099) dalam usahanya
untuk mengembalikan kekuasaannya di daerah-daerah
pendudukan Dinasti Seljuk. Paus Urbanus II bersedia
membantu Byzantium karena adanya janji Kaisar
Alexius untuk tunduk di bawah kekuasaan Paus di Roma
dan harapan untuk dapat mempersatukan gereja
Yunani dan Roma.
Pada waktu itu Paus memiliki kekuasaan dan
pengaruh yang sangat besar terhadap raja-raja yang
berada di bawah kekuasaannya. Ia dapat menjatuhkan
sanksi kepada raja yang membangkang perintah Paus
dengan mencopot pengakuannya sebagai raja.
Di lain pihak, kondisi kekuasaan Islam pada waktu
itu sedang lemah, sehingga orang-orang Kristen di
Eropa berani untuk ikut mengambil bagian dalam
Perang Salib. Ketika itu Dinasti Seljuk di Asia Kecil
sedang mengalami perpecahan, Dinasti Fathimiah di
Mesir dalam keadaan lumpuh, semetara kekuasaan
Islam di Spanyol semakin goyah. Situasi semakin
bertambah parah karena adanya pertentangan segi tiga
antara Khalifah Fathimiah di Mesir, Khalifah Abasiyyah
di Baghdad dan Amir Umayah di Cordova yang
memproklamasikan dirinya sebagai khalifah.
Hal ini tampak dalam kondisi umat Islam seperti
berikut:
a. Kelemahan Dinasti Saljuk pasca wafatnya Malik
Syah hingga menga-kibatkan Saljuk terpecah-
pecah.
b. Tidak adanya pemimpin kuat yang menyatukan
perpecahan umat Islam dan membentuk
Gemilang Peradaban Islam | 115