Page 147 - Catatan Peradaban Islam
P. 147

tiran dalam kejahatannya. Orang seperti ini tidak akan
                 menjadi  beban.  Sebaliknya,  mereka  bahkan  menjadi
                 sumber pertolongan dan kekuatan bagi anda pada setiap
                 kesempatan.  Mereka  menjadi  teman  anda  dan  menjad
                 orang  asing  bagi  musuh  anda.  Pilhlah  orang-orang
                 semacam itu menjadi teman anda secara pribadi maupun
                 di  hadapan  umum.  Bahkan  dari  antara  mereka,
                 hendaklah anda meyukai kebiasaan yang berbuat benar,
                 walaupun  kadang-kadang  kebenaran  mereka  sangat
                 pahit bagi anda, dan tidak mendorong anda untuk pamer
                 yang tidak disukai oleh Allah dan para sahabat-Nya.
                 Dekatilah  orang-orang  yang  tulus  dan  takwa  dan
                 jelaskanlah kepada mereka agar tidak merayu anda atau
                 memuji sesuatu yang tidak anda kerjakan, karena sikap
                 pasif terhadap pujian dan rayuan yang tak sehat akan
                 mendorong  pada  kebanggan  dan  membuat  orang
                 menjadi sombong.
                 Jangan  menyamakan  perlakuan  terhadap  orang  yang
                 baik  dan  orang  yang  jahat,  karena  hal  itu  akan
                 mengenggankan  orang  baik  dan  menyemangati  orang
                 jahat.  Ganjarilah  seseorang  seseuai  dengan  yang  ia
                 kerjakan.  Ingatlah  bahwa  saling  percaya  dan  ikhlas
                 antara penguasa dan rakyat akan berkembang melalui
                 kebajikan,  keadilan,  dan  pelayanan.  Oleh  karena  itu
                 pupuklah  kebaikan  di  antara  rakyat  karena  hanya
                 kebaikan  merekalah  yang  akan  menyelamatkan  anda
                 dari  kesukaran.  Kebajikan  anda  kepada  mereka  akan
                 dibalas dengan kepercayaan mereka kepada anda, dan
                 perlakuan buruk anda akan dibalas dengan hasrat buruk
                 mereka.




            140 | Asep Solikin dan M. Fatchurahman
   142   143   144   145   146   147   148   149   150   151   152