Page 155 - Catatan Peradaban Islam
P. 155

Dan  bila  anda  dzalim,  maka  masyarakat  sendiri  yang
                 akan menjauh dari anda. Apa manfaatnya menjauh dari
                 manusia?  Dalam  keadaan  bagaimana  pun  pengucilan
                 diri tidak diinginkan, khususnya bila tugas anda adalah
                 memenuhi  keperluan  masyarakat.  Keluhan  atas
                 penindasan oleh petugas anda atau petisi yang memohon
                 keadilan tidak boleh menjengkelkan anda.

                 Nepotisme
                 Camkanlah  bahwa  orang-orang  yang  dekat  dengan
                 sekitar  anda  suka  memanfaatkan  posisi  mereka  untuk
                 memilih orang lain dan berlaku tidak adil. Berantaslah
                 kecenderungan  semacam  ini.  Peganglah  prinsip  hidup
                 untuk  tidak  memberikan  sedikit  pun  tanah  pada
                 keluarga atau famili atau kerabat anda.
                 Prinsip  ini  akan  mencegah  pengrusakan  kepentingan
                 orang lain dan menyelamatkan anda dari celaan Allah
                 dan  manusia.  Lakukanlah  keadilan  secara  jujur  tanpa
                 mempermasalahkan apakah seseorang tersebut kerabat
                 anda  atau  bukan.  Bila  seseorang  dari  kerabat  anda
                 melanggar  hukum  maka  laksanakan  hukuman  sesuai
                 dengan  kebijaksanaan  yang  berlaku,  walaupun  terasa
                 pedih bagi anda, karena hal itu baik bagi negara.
                 Bila  sewaktu-waktu  orang-orang  mencurigai  anda
                 melakukan  ketidak-adilan  dalam  meyelesaikan  suatu
                 perkara,   singkaplah   keadaan   sebenarnya   dan
                 hilangkanlah  kecurigaan  mereka.  Dengan  cara  ini
                 pikiran anda akan terbiasa dengan keadilan dan orang-
                 orang  akan  mencintai  anda.  Dengan  demikian  dapat
                 pula  memenuhi  apa  yang  anda  cita-citakan  dan  anda
                 dapat kepercayaan dari mereka.



            148 | Asep Solikin dan M. Fatchurahman
   150   151   152   153   154   155   156   157   158   159   160