Page 22 - Stenochlaena Palutris Bedd
P. 22
Stenochlaena Palutris Bedd
Kolesterol dalam badan berada dalam keseimbangan yang dinamis
antara yang disintesa dengan yang dimetabolisasikan. Makanan yang
mengandung kolesterol antara lain goreng-gorengan, daging, otak,
jeroan, (usus, hati, ginjal, paru, jantung,) kuning telor, sea food,
kacang-kacangan, selain berasal dari makanan, kolesterol juga
diproduksi oleh tubuh kita sendiri. Organ penting yang
memproduksi kolesterol adalah hati, maka pada penderita
penyakit menahun, kadar kolesterol darahnya rendah. Ekskresi
kolesterol terbanyak adalah melalui empedu, dimana kolesterol
dirubah menjadi asam empedu dan dipakai untuk pencernaan.
Sebagian kolesterol dikeluarkan dari tubuh melalui dinding usus
secara langsung, sebagian lagi dirombak oleh tubuh. Proses
perombakan tersebut dipengaruhi oleh hormon kelenjar gondok,
maka pada penderita hipertiroid kadar kolesterol darah akan rendah.
Lebih dari separuh jumlah kolesterol tubuh berasal dari sintesis
(sekitar 700 mg/hari), dan sisanya berasal dari makanan sehari-hari.
Pada manusia, hati menghasilkan kolesterol lainnya.
Kurniasari dan Syafah (Tjay dan Rahardja, 2015) Kolesterol
merupakan bahan bangun esensial bagi tubuh untuk sintesis zat
penting seperti membran sel, hormon kelamin, anak ginjal, vitamin
dan asam empedu. Kolesterol terbagi atas HDL (High Density
Lipoprotein) dan LDL (Low Density Lipoprotein). HDL disebut
kolesterol baik karena dapat mengangkut kolesterol bebas dari
pembuluh darah dan jaringan lain menuju hati, selanjutnya
dikeluarkan lewat empedu. LDL (Low Density Lipoprotein) disebut
dengan kolesterol jahat. Peningkatan LDL disertai dengan
peningkatan kadar trigliserida. Peningkatan kadar LDL membawa
dampak buruk bagi kesehatan karena dapat menyebabkan
hiperkolesterol. Terapi farmakologi untuk menurunkan kadar
kolesterol dapat menggunakan obat sintetis golongan statin. Salah
[13]