Page 101 - Huma Betang Internalisasi Nilai-Nilai Kearifan Lokal Kalimantan Tengah
P. 101
mempertahankan kebudayaan tersebut. Dalam kenyataan
sosial, manusia tidak dapat dikatakan berinteraksi sosial
kalau dia tidak berkomunikasi. Dapat dikatakan pula bahwa
interaksi antar-budaya yang efektif sangat tergantung dari
komunikasi antarbudaya. Oleh karena itu dalam komunikasi
perlu memperhatikan unsur-unsur dalam terbentuknya
proses komunikasi antarbudaya, yaitu pertama; antara lain
komunikator yang berperan sebagai pemrakarsa
komunikasi, kedua; komunikan sebagai pihak yang
menerima pesan, dan ketiga; pesan/simbol sebagai ungkapan
pikiran, ide atau gagasan, perasaan yang dikirim
komunikator kepada komunikan dalam bentuk simbol.
A. Budaya dan Komunikasi
Edwardd T Hall menyebut bahwa "kebudayaan adalah
komunikasi dan komunikasi adalah kebudayaan”. Satu
ungkapan yang menarik bahwa tak ada komunitas tanpa
kebudayaan, tidak ada masyarakat tanpa pembagian kerja,
tanpa proses pengalihan atau transmisi minimum dari
informasi. engan kata lain, tidak ada komunitas, tidak ada
masyarakat, dan tidak ada kebudayaan tanpa komunikasi.
Saat ini, nyaris tak ada lagi celah untuk menutup dan
menghindari diri dari keterbukaan. Gencarnya komunikasi
pada akhirnya menjadi tuntutan bersama agar bersama-
sama berbagi informasi. Menurut Alo Liliweri (pakar
komunikasi antarbudaya) mengatakan bahwa sebagai
bagian dari tuntutan glabalisasi yang semakin tidak
terkendali seperti saat ini, mendorong kepada kita
terjadinya sebuah interaksi lintas budaya, lintas kelompok,
serta lintas sektoral. Belum lagi perubahan-perubahan
global lainnya yang semakin deras dan menjadi bukti nyata
bahwa semua orang harus mengerti karakter komunikasi
antarbudaya secara mendalam. Bahkan esensi komunikasi
90 | Internalisasi Nilai-Nilai Kearifan Lokal Kalimantan Tengah