Page 46 - Menelisik Pemikiran Islam
P. 46

hidup manusia, membimbing, dan memelihara sifat-
                      sifat humanistiknya serta menjaga dari kedurjanaan
                      sifat  hewani  agar  tidak  mengalahkan  sifat
                      kemanusiannya.  Untuk  itu,  maka  disyariatkanlah
                      semua  bentuk  ibadah  bagi  manusia  dalam  rangka
                      memenuhi kebutuhan rohaninya. Dengan demikian,
                      manusia bukan semata-mata raga yang terdiri dari
                      unsur tanah yang membutuhkan makan dan minum
                      saja,  tetapi  juga  yang  luhur  yang  menempati  raga
                      tersebut.

                         Syariat ini juga memelihara kemuliaan manusia
                      dalam  semua  hukum  yang  dibawanya  sejak
                      manusia itu lahir sampai mati bahkan sebelum lahir
                      dan  setelah  mati.  Syariat  ini  diturunkan  untuk
                      kepentingan  manusia  dari  segi  dirinya  sebagai
                      manusia,  terlepas  dari  jenis,  ras,  kasta,  maupun
                      bangsanya.  Ini  berarti  ia  juga  bersifat  alamiah
                      (menyeluruh).  Jadi  ia  merupakan  syariat  yang
                      manusiawi dan mendunia.

                         Oleh karena itu, ia tidak membeda-bedakan satu
                      orang dengan orang lain dalam satu tanah air atau
                      satu masyarakat kecuali dengan taqwa, ibadah, dan
                      amal sholeh.
                      Tanaasuq (Teraturan)

                         Karakter syariat Islam lainnya adalah tanaasuq.
                      Maksudnya     adalah   semua   bagian-bagiannya
                      masing-masing  bekerja  teratur,  kompak  dan
                      seimbang  dalam  rangka  mencapai  satu  hadaf
                      bersama.  Yakni  antara  yang  satu  dengan  yang
                      lainnya tidak berbenturan tapi sejalan dan seirama,



                                              Menelisik Pemikiran Islam | 39
   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51