Page 42 - Menelisik Pemikiran Islam
P. 42

undang  dan  hukum  ini  bukanlah  orang  atau
                      manusia  yang  ke-mampuannya  terbatas  dan
                      terpengaruh  oleh  kondisi,  tempat  dan  waktu  dan
                      terpengaruh  oleh  hawa  nafsu,  perasaan,  dan
                      pertimbangan kemanu-siaan.
                         Pembuat  undang-undang  ini  adalah  Zat  yang
                      mencipta dan memiliki makhluk, pengatur semesta
                      alam  ini,  yang  menciptakan  umat  manusia,  Maha
                      Mengetahui apa yang bermanfaat dan apa-apa yang
                      mashlahat  serta  yang  dapat  memperbaiki.  Oleh
                      karena itu sifat rabani yang terdapat dalam agama
                      inilah  maka  tampak  pada  penganutnya  sebagai
                      sebuah  ketaatan  yang  luar  biasa.  Mereka
                      menghormati  undang-undang  tersebut  dengan
                      penghormatan  yang  sangat  hebat,  bahkan  sampai
                      mengorbankan nyawa mereka.

                         Ini  adalah  hal  yang  tidak  didapatkan  dalam
                      hukum  dan  undang-undang  yang  sengaja  dibuat
                      manusia  atau  hasil  gubahan.  Sebab  dalam
                      pandangan  Muslim  kepatuhan  dalam  menjalankan
                      undang-undangan  ini  adalah  ibadah  kepada  Allah
                      SWT  dan  merupakan  taqarrub  kepada-Nya  yang
                      merupakan  tuntutan  Iman  dan  Islam.  “Maka  tidak
                      demi  Rabbmu  mereka  beriman  sehingga  mereka
                      menjadikanmu  sebagai  hakim  pemutus  atas  apa-
                      apa  yang  mereka  perselisihkan  kemudian  mereka
                      tidak  mendapatkan  rasa  sempit  dada  pada  diri
                      mereka dari apa yang kau putuskan itu serta pasrah
                      sepasrah-pasrahnya (Q.S Annisa 65).
                         Sikap  seperti  ini  dapat  dilihat  dalam  sejarah
                      pada zaman Rasul SAW. Seseorang yang telah lalai


                                              Menelisik Pemikiran Islam | 35
   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47