Page 52 - Menelisik Pemikiran Islam
P. 52
Jika orang-orang wahabi adalah mereka yang percaya
hanya kepada pertolongan Allah semata, dan percaya yang
menyembuhkan hanyalah Allah, maka aku wajib mengenal
wahabi lebih jauh.
Kemudian penulis tanyakan jama'ahnya, sehingga
penulis mendapat informasi bahwa pada setiap Kamis sore
mereka menyelenggarakan pertemuan untuk mengkaji
pelajaran tafsir, hadits, dan fiqh.
Bersama anak-anak penulis dan sebagian pemuda
intelektual, penulis mendatangi majelis mereka kami masuk
ke sebuah ruangan yang besar. Sejenak kami menanti,
sampai tiada berapa lama seorang Syaikh yang sudah
berusia masuk ruangan. Beliau memberi salam kepada kami
dan menjabat tangan semua hadirin dimulai dari sebelah
kanan, lalu beliau duduk di kursi dantak seorang pun
berdiri untuknya. Penulis berkata dalam hati, "Ini adalah
seorang Syaikh yang tawadhu' (rendah hati), tidak suka
orang berdiri untuknya (dihormati)."
Lalu Syaikh membuka pelajaran-pelajaran dengan
ucapan, "Sesungguhnya segala puji adalah untuk Allah.
Kepada Allah kami memuji, memohon pertolongan dan
ampunan...", dan selanjutnya hingga selesai, sebagaimana
Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam biasa membuka
khutbah dan pelajarannnya.
Kemudian Syaikh itu memulai bicara dengan
menggunakan bahasa Arab. Beliau menyampaikan hadits-
hadits seraya menjelaskan derajat shahih-nya dan para
perawinya. Setiap kali menyebut nama Nabi, beliau
mengucapkan shalawat atasnya. Di akhir pelajaran,
beberapa soal tertulis diajukan kepadanya. Beliau
menjawab soal-soal itu dengan dalil dari Al-Quranun Karim
Menelisik Pemikiran Islam | 45