Page 173 - Evaluasi Pembelajaran
P. 173

dibandingkan  dengan  kinerja  peserta  didik  yang  lain  dalam
           kelompoknya (Cyrs, 2010).

             Pemberian  nilai  kepada  seorang  peserta  didik  dilakukan
           setelah  evaluator  mengetahui  posisinya  terhadap  peserta
           didik  yang  lain.  Standar  kelulusan  seseorang  dalam  ujian,
           baru dapat ditentukan setelah evaluator mengetahui hasil tes
           peserta didik secara keseluruhan sebagai pembanding. (Aries,
           2011).
             Berdasarkan pendekatan PAN, posisi seorang peserta tidak
           dapat  dipisahkan  dari  posisi  dirinya  dan  peserta  didik  lain
           dalam  kelompoknya.  Sehingga  jika  kita  mengatakan  bahwa
           seorang  peserta  didik  adalah  seseorang  yang  pintar,  maka
           kepintaran yang dimaksud di sini adalah bahwa peserta didik
           tersebut  lebih  pintar  dibandingkan  dengan  peserta  didik  di
           dalam kelompoknya. Artinya, kita tidak bisa memberikan nilai
           atau  menyebutkan  posisi  seorang  peserta  didik,  tanpa
           menyebutkan  kelompoknya.  Dalam  penilaian  PAN,  ada
           ketergantungan   antara   nilai   peserta   didik   dengan
           kelompoknya.  Hasil  penilaian  seseorang  pada  kelompok  A,
           hanya  berlaku  pada  kelompok  A  tersebut,  tidak  dapat
           diberlakukan atau dibandingkan secara langsung dengan nilai
           peserta didik pada kelompok B.
             Salah satu kelemahan pendekatan PAN, adalah kelayakan
           nilai  antar  kelompok  yang  tidak  dapat  dibandingkan  secara
           langsung.  Dalam  sistem  pembelajaran  saat  ini,  banyak
           terdapat kelas paralel, di mana setiap kelas diajar oleh guru
           yang berbeda-beda. Sekalipun menggunakan bahan ajar dan
           materi  pembelajaran  yang  sama,  hasil  pembelajaran  antar
           kelas  kurang  layak  untuk  dibandingkan  secara  langsung
           karena   berbedanya    gaya   dan   teknik   guru   dalam
           menyampaikan pembelajaran. Misalkan untuk mata pelajaran
           Matematika  di  kelas  IV-A  SD,  diajarkan  oleh  guru  A.
           Sedangkan  mata  pelajaran  Matematika  di  kelas  IV-B  SD
           diajarkan oleh guru B. Maka hasil belajar Matematika antara
           kelas A dan kelas B tidak dapat dibandingkan secara langsung.
           Seorang peserta yang memperoleh nilai B+ pada kelas A, tidak

           162
   168   169   170   171   172   173   174   175   176   177   178