Page 16 - Bibliosufistik Pada Jalan Tuhan Memancar Kedamaian
P. 16

Diantara semua pendapat itu, pendapat terakhir inilah
               yang banyak diterima sebagai asal kata sufi. Jadi, sufi adalah
               orang yang memakai wol kasar untuk menjauhkan diri dari
               dunia materi dan memusatkan perhatian pada alam rohani.
               Orang  yang  pertama  memakai  kata  sufi  kelihatannya  Abu
               Hasyim al-Kufi di Irak (w.150 H).
                   Selain  itu,  lahirnya  tasawuf  karena  terdorong  oleh
               beberapa hal yang pada intinya adalah usaha seseorang yang
               terjun di dalamnya agar dapat menyerahkan kecintaannya
               secara  total  kepada  Tuhan  dengan  perbuatan-perbuatan
               mulia yang sepanjang harinya.
                    Kemunculan Tasawuf dalam Islam sesudah umat Islam
               mempunyai  kontak  dengan  agama  Kristen,  filsafat  Yunani
               dan agama Hindu dan Buddha, muncullah anggapan bahwa
               aliran tasawuf lahir dalam Islam atas pengaruh dari luar. Ada
               yang   mengatakan   bahwa   pengaruhnya    datang   dari
               rahib-rahib Kristen yang mengasingkan diri untuk beribadat
               dan mendekatkan diri kepada Tuhan di gurun pasir Arabia.
               Tempat mereka menjadi tujuan orang yang perlu bantuan di
               padang yang gersang. Di siang hari, kemah mereka menjadi
               tempat berteduh bagi orang yang kepanasan; dan di malam
               hari lampu mereka   menjadi   petunjuk   jalan   bagi   musafir.
               Rahib-rahib  itu  berhati  baik,  dan  pemurah  dan  suka
               menolong.  Sufi  juga  mengasingkan  diri  dari  dunia  ramai,
               walaupun untuk sementara, berhati baik, pemurah dan suka
               menolong.
                    Pengaruh  filsafat  Yunani  dikatakan  berasal  dari
               pemikiran mistik Pythagoras. Dalam filsafatnya, roh manusia
               adalah suci dan berasal dari tempat suci, kemudian turun ke
               dunia  materi  dan  masuk  ke  dalam  tubuh  manusia  yang
               bernafsu.  Roh yang pada mulanya suci itu menjadi tidak suci
               dan  karena  itu  tidak  dapat  kembali  ke  tempatnya  semula


                                                         Bibliosufistik | 3
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21