Page 161 - Bibliosufistik Pada Jalan Tuhan Memancar Kedamaian
P. 161

kedua ikan itu, yang berisi barang simpanan berharga yang
            tak pernah ditemukan sebelumnya.
                 Kemudian barang berharga itu diambil oleh suaminya
            dan dibawa ke para pedagang di pasar. Semua orang yang
            melihatnya pasti mengatakan, “Barang ini bukan batu biasa,
            tapi batu permata yang sangat berharga.”

                 Akhirnya  mereka  saling  menaikkan  harga  demi
            mendapatkan batu permata itu. Hingga akhirnya harganya
            mencapai empat puluh ribu dirham, maka batu permata itu
            berhasil dijual dengan harga tersebut.
                 Setelah  menerima  uang  hasil  penjualan  barang
            berharga tersebut, ia mendatangi istri dan anak-anaknya di
            rumah  kediaman  mereka.  Mereka  pun  menyambut
            kedatangannya dengan penuh kegembiraan atas kurnia itu,
            sehingga segala duka sirna seketika.

                 Di tengah kegembiraan itu, datanglah seorang pengemis
            berdiri  di  depan  pintu.  “Wahai  hamba  Allah!  Berikanlah
            pemberian  Allah  itu  kepadaku!”  pinta  si  pengemis.  Tanpa
            bicara  lagi,  si  fakir  bergegas  keluar  dari  rumahnya,  lalu
            berkata pada  si pengemis,  “Separuh  dari  harta pemberian
            Allah itu, buat keluargaku, dan separuhnya buat engkau.”
                 Sesudah berbicara ia masuk ke kamar untuk mengambil
            uangnya.  Namun  saat  keluar  lagi  dan  hendak  menemui  si
            pengemis, ia terkejut karena si pengemis sudah tidak ada di
            sana dan tak kembali.
                 Di  tengah  nyenyak  tidur  pada  malam  harinya,  ia
            memimpikan  si  pengemis  dan  bertanya  tentang  kejadian
            yang  dialaminya  tadi.  “Saya  bukanlah  pengemis.”  jawab  si
            pengemis itu. “Tetapi, saya adalah malaikat yang diutus Allah
            swt untuk mengetahui sampai di mana tingkat kesabaranmu
            dalam  menghadapi  segala  cobaan.  Saya  juga  akan


            148 | Asep Solikin
   156   157   158   159   160   161   162   163   164   165   166