Page 165 - Bibliosufistik Pada Jalan Tuhan Memancar Kedamaian
P. 165
meminta malaikat memeriksa kembali buku tersebut.
Barangkali namanya terlewat dari daftar. " Betul, namamu
tidak ada dalam buku ini," kata malaikat.
Abu bin Hisyam seketika gemetar dan jatuh
tersungkur lalu menangis. " Betapa ruginya aku yang selalu
tegak berdiri di setiap malam dalam tahajud dan bermunajat,
tetapi namaku tidak masuk dalam golongan para hamba
pecinta Allah SWT," kata Abu bin Hisyam dalam tangisnya. "
Wahai Abu bin Hasyim, bukan aku tidak tahu engkau bangun
setiap malam ketika yang lain tidur, mengambil air wudhu
dan kedinginan pada saat orang lain terlelap dalam buaian
malam. Tapi tanganku dilarang Allah SWT menulis
namamu," kata malaikat.
Ucapan tersebut membuat Abu bin Hisyam penasaran.
Dia kemudian bertanya mengapa Allah SWT sampai
melarang malaikat mencatat namanya. " Apa gerangan yang
menjadi penyebabnya?" kata Abu bin Hisyam. " Engkau
memang bermunajat kepada Allah SWT, tapi engkau
pamerkan dengan rasa bangga hal tersebut ke mana-mana
dan asyik beribadah memikirkan diri sendiri. Di kanan
kirimu ada orang sakit dan lapar, tidak engkau jenguk dan
beri makan. Bagaimana mungkin engkau dapat menjadi
hamba pecinta Allah SWT dan dicintai oleh-Nya, kalau
engkau sendiri tidak pernah mencintai hamba-hamba yang
diciptakan Allah SWT?" kata malaikat.
Abu bin Hisyam pun kaget bukan main. Dia tersadar
ibadah ternyata bukan semata urusan antara makhluk
dengan Khalik semata, namun juga sesama manusia dan
alam.
152 | Asep Solikin