Page 252 - Bibliosufistik Pada Jalan Tuhan Memancar Kedamaian
P. 252
kamar mandi kecil yang berada di atas loteng bangunan
tersebut dan atap rumahnya dan atap rumah sang ulama
bersambung menjadi satu. “Sudah berapa lama bapak
menampung air tersebut?” Tanyanya dengan penuh
penasaran. “Kira-kira baru dua puluh tahun” jawab sang
ulama.
Mendengar jawaban tersebut, Tiba tiba si tetangga
meneteskan air mata. Ia menjadi sangat malu dan merasa
terharu dengan sikap ulama tersebut yang sangat bersabar
dan tidak mempermasalahkan tetesan air tersebut. Mungkin
ia selalu memaklumi dan mencoba memaafkan tetangganya
tersebut walaupun ia dalam kondisi yang terdzholimi.
Bibliosufistik | 239