Page 251 - Bibliosufistik Pada Jalan Tuhan Memancar Kedamaian
P. 251
MEMAAFKAN
“Baskom ini sudah lama saya gunakan untuk menampung air
dari atas” kata sang ulama. “Bila sudah penuh, maka saya
buang airnya” ujarnya.
Dahulu kala, ada seorang ulama besar bernama Hasal Al
Basri yang tinggal di kota Basrah Irak di sebuah bangunan
yang bersebelahan dengan tetangganya. Ulama ini sangat
dicintai rakyat kecil dan tergolong rajin mengunjungi dan
silaturahim ke tempat tetangganya. Entah mengapa, sang
tetangga justru sebaliknya. Ia tidak pernah mengunjungi
ulama tersebut walau mereka telah hidup berdampingan
selama puluhan tahun.
Suatu ketika, Hasan Al Basri tersebut sakit keras dan
sang tetangga tersebut menyempatkan diri menemui ulama
tersebut yang sedang terbaring di ranjangnya. Betapa
kagetnya ia, setelah mengetahui ternyata si ulama hidup
sangat sederhana sekali jauh dari bayangan dia sebelumnya.
Hampir tidak ada barang barang yang layak apalagi mewah
di rumah ulama tersebut.
Sebuah baskom berisi air terlihat berada disamping
ranjang sang ulama tersebut. Kontan saja, si tetangga
penasaran dan menanyakan perihal baskom tersebut dan
kenapa berada disamping ranjang ulama tersebut. “Baskom
ini sudah lama saya gunakan untuk menampung air dari
atas” kata sang ulama. “Bila sudah penuh, maka saya buang
airnya” ujarnya. Tetesan tetesan air memang masih terlihat
menetes dari plafon persis diatas baskom tersebut berada.
Tiba tiba si tetangga teringat bahwa diatas lokasi
baskom tersebut adalah lokasi persis dimana kamar
mandinya berada. Sang tetangga ini memang memiliki satu
238 | Asep Solikin