Page 254 - Bibliosufistik Pada Jalan Tuhan Memancar Kedamaian
P. 254
MEMAAFKAN ITU INDAH
Adakalanya kita dan orang terdekat kita berada dalam
situasi yang sulit, yang kadang menyebabkan kita
mengatakan atau melakukan hal-hal yang menyakiti satu
sama lain. Juga terjadinya beda Pendapat dan Konflik karena
Sudut Pandang yang berbeda. Oleh karena itu, sebelum kita
menyesal dikemudian hari, cobalah untuk saling memaafkan
dan melupakan masa lalu. Hiduplah saat ini...belajar dari
masa lalu, sehinga menjadi semakin baik dan indah adanya.
Alkisah, dua orang sahabat karib sedang berjalan
melintasi gurun pasir. Ditengah perjalanan mereka
bertengkar, dan salah seorang menampar temannya. Orang
yang kena tampar, hatinya merasa sakit tapi tanpa berkata,
lalu dia menulis diatas pasir: " Hari ini sahabat terbaikku
menampar pipiku."
Mereka terus berjalan sampai akhirnya menemukan
oasis. Mereka memutuskan untuk mandi. Orang yang kena
tampar itu berenang dan nyaris tenggelam, tapi berhasil
diselamatkan sahabatnya. Setelah dia siuman dan rasa
takutnya hilang, kembali dia menulis: "Hari ini sahabat
terbaikku menyelamatkan nyawaku."
Sahabatnya bertanya, "kenapa setelah saya melukai
hatimu dengan tamparan, kau menulisnya diatas pasir,
sekarang menuliskan ini di batu?" Sambil tersenyum
temannya menjawab: "Ketika seorang sahabat melukai kita,
kita harus menulisnya diatas Pasir agar "angin Maaf" datang
berhembus dan menghapusnya. Dan ketika sesuatu yang
luar biasa baik terjadi, kita harus memahatnya diatas "Hati"
kita, agar tak pernah bisa hilang tertiup angin, namun
tersimpan selamanya."
Bibliosufistik | 241