Page 258 - Bibliosufistik Pada Jalan Tuhan Memancar Kedamaian
P. 258

KESABARAN ABDULLAH BIN HUDZAFAH


                 Abdullah bin Hudzafah tetap teguh memegang agamanya
                dan tidak menerima agama selainnya walaupun ia diiming-
                 imingi dengan kerajaan Kisra dan yang semisalnya untuk
                diberikan kepadanya dan seluruh kerajaan Arab. Kemudian
                ia tetap membenarkan atas Allah tidak takut terhadap para
                pemanah yang hendak memanahnya dalam keadaan tubuh
                                    sedang disalib.

                   Apabila  manusia  melihat  keadaan  Abdullah  bin
               Hudzafah bin Qais radhiyallahu ‘anhu ketika Raja Romawi
               hendak menghalanginya dari agamanya, niscaya mereka kan
               melihat  kedudukan  yang  mulia  dan  laki-laki  yang  agung.
               Umar bin Khattab radhiayallahu ‘anhu memberangkatkan
               tentaranya  menuju  Romawi.  Kemudian  tentara  Romawi
               berhasil menawan Abdullah bin Hudzafah dan membawanya
               pulang  ke  negeri  mereka.  Kemudian  mereka  berkata,
               “Sesungguhnya    ia   adalah   salah   seorang   sahabat
               Muhammad.”  Raja  Romawi  berkata,  “Apakah  kamu  mau
               memeluk  agama  Nashrani  dan  aku  hadiahkan  kepadamu
               setengah  dari  kerajaanku?”  Abdullah  bin  Hudzafah
               menjawab,    “Seandainya   engkau   serahkan   seluruh
               kerajaanmu  dan  seluruh  kerajaan  Arab,  aku  tidak  akan
               meninggalkan  agama  Muhammad  shalallahu  ‘alaihi
               wasallam sekejap mata pun.” Raja Romawi berkata, “Kalau
               begitu,  aku  akan  membunuhmu.”  Ia  menjawab,  “Silahkan
               saja!”
                   Maka    Raja   memerintahkan    prajuritnya   untuk
               menyalibnya  dan  berseru  kepada  pasukan  pemanah,
               “Panahlah ia, arahkan sasarannya pada tempat-tempat yang
               terdekat dengan badannya.” Sementara dia tetap berpaling,
               enggan,  dan  tidak  takut.  Maka  raja  Romawi  pun

                                                       Bibliosufistik | 245
   253   254   255   256   257   258   259   260   261   262   263