Page 263 - Bibliosufistik Pada Jalan Tuhan Memancar Kedamaian
P. 263

“Benar  kamu,  Aku  melihat  surga  di  topi  ini  dan  juga
            bidadari. Subhanallah!” Kata orang itu berteriak.
                 Orang-orang pun heboh ingin menyaksikan surga dan
            bidadari  di  dalam  topi  Abu  Nawas.  Tetapi  Abu  Nawas
            mewanti-wanti,  bahwa  hanya  orang  beriman  yang  bisa
            melihatnya. Sayang, tidak bagi yang kafir.

                 Dari sekian banyak yang melihat ke dalam topi, banyak
            yang  mengaku  melihat  surga  dan  bidadari  tetapi  ada
            beberapa di antaranya yang tidak melihat sama sekali, dan
            berkesimpulan  Abu  Nawas  telah  berbohong.  Mereka  pun
            melaporkan  Abu  Nawas  ke  Raja,  dengan  tuduhan  telah
            menebarkan kebohongan di tengah masyarakat.

                 Akhirnya, Abu Nawas dipanggil menghadap Raja untuk
            diadili.

                 “Benarkah di dalam topimu bisa terlihat surga dengan
            bidadarinya?”
                 “Benar  paduka  Raja,  tetapi  hanya  orang  beriman  dan
            sholeh saja yang bisa melihatnya. Sementara yang tidak bisa
            melihatnya,  berarti  dia  belum  beriman  dan  masih  kafir.
            Kalau paduka Raja mau menyaksikannya sendiri, silahkan.”
            Kata Abu Nawas.
                 “Baiklah,  kalau  begitu  saya  mau  menyaksikannya
            sendiri.” Kata Raja. Tentu, Raja tidak melihat surga apalagi
            bidadari di dalam Topi Abu Nawas. Tapi Raja lalu berpikir,
            kalau  ia  mengatakan  tidak  melihat  surga  dan  bidadari,
            berarti ia termasuk tidak beriman. Akibatnya bisa merusak
            reputasinya  sebagai  Raja.  Maka,  Raja  itu  pun  berteriak
            girang: “Engkau benar Abu Nawas aku menyaksikan surga
            dan bidadari di dalam topimu.





            250 | Asep Solikin
   258   259   260   261   262   263   264   265   266   267   268