Page 261 - Bibliosufistik Pada Jalan Tuhan Memancar Kedamaian
P. 261
Akhirnya diputuskannya mengambil jalan gunung.
Tetapi dalam kaitannya dengan tujuan semula tadi, masalah
tentang orang bohong dan orang jujur di desa itu
mengganggu batinnya. Ketika ia mencapai desa berikutnya,
ia ceritakan kisahnya di sebuah rumah penginapan; di akhir
kisah dikatakannya. "Saya jelas telah membuat kekeliruan
logika yang mendasar dengan menanyakan kepada orang-
orang yang tidak tepat perihal Si Jujur dan Si Bohong.
Nyatanya saya telah sampai di sini tanpa kesulitan apapun,
lewat jalan gunung."
Seorang bijaksana yang kebetulan berada di situ
berkata, "Harus diakui bahwa para ahli logika cenderung tak
terbuka matanya, karenanya suka minta orang lain
membantunya. Tetapi masalah yang menyangkut hal ini
justru sebaliknya.
Kenyataannya adalah sebagai berikut: Sungai
sebenarnya merupakan jalan termudah, oleh karenanya Si
Pembohong menunjukkan jalan gunung. Tetapi orang yang
jujur itu tidak hanya jujur; ia mengetahui bahwa Anda punya
keledai dan itu memudahkan perjalanan Anda. Si
Pembohong kebetulan tidak mengetahui bahwa Anda tak
punya perahu: seandainya ia tahu hal itu, pasti diusulkannya
jalan sungai."
248 | Asep Solikin