Page 260 - Bibliosufistik Pada Jalan Tuhan Memancar Kedamaian
P. 260
SI PEMBOHONG DAN SI JUJUR
Kepercayaan yang sebenarnya merupakan sesuatu yang
berbeda. Mereka yang mampu memiliki kepercayaan yang
sebenarnya adalah yang pernah mengalami sesuatu. Jika
mereka sudah pernah mengalami kemampuan dan berkah,
yang sekedar diceritakan tidak ada harganya bagi mereka."
Pada suatu hari, seorang yang cerdas, ahli pengetahuan
yang pikirannya terlatih, datang ke sebuah desa. Sebagai
latihan dan telaah ilmunya, ia ingin membandingkan
pandangan yang berbeda-beda yang mungkin ada dalam
desa itu.
Ia mendatangi sebuah warung dan menanyakan tentang
seorang yang paling jujur dan seorang yang paling
pembohong di desa itu. Orang-orang di warung itu sepakat
bahwa orang yang bernama Kazzab adalah pembohong
terbesar; dan Rastgu yang paling jujur. Ahli pengetahuan
itupun mendatangi kedua orang tersebut bergantian,
mengajukan pertanyaan sederhana yang sama kepada
keduanya, "Jalan manakah yang terbaik menuju ke desa
tetangga?"
Rastgu yang jujur itu berkata, "Jalan gunung." Kazzab Si
Pembohong juga berkata, "Jalan gunung." Tentu saja
jawaban itu membingungkan Sang Pengembara cerdas
tersebut.
Demikianlah, ia pun bertanya kepada orang-orang lain,
penduduk desa biasa. Ada yang mengatakan, "Lewat sungai;"
yang lain mengusulkan, "Lewat padang saja". Dan ada yang
juga mengatakan, "Jalan gunung."
Bibliosufistik | 247