Page 267 - Bibliosufistik Pada Jalan Tuhan Memancar Kedamaian
P. 267

Namun,  Sa’ad  lebih  mencintai  Allah  dan  Rasul-Nya.
            “Wahai Ibunda, demi Allah, seandainya engkau memiliki 70
            nyawa dan keluar satu per satu, aku tidak akan pernah mau
            meninggalkan agamaku selamanya!” tegas Sa'ad.

                 Akhirnya, sang ibu yakin bahwa anaknya tidak mungkin
            kembali seperti sedia kala. Dia hanya dirundung kesedihan
            dan  kebencian.  Allah  SWT  mengekalkan  peristiwa  yang
            dialami  Sa’ad  dalam  ayat  Al-Qur’an,  “Dan  jika  keduanya
            memaksamu  untuk  mempersekutukan  dengan  Aku  sesuatu
            yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah
            kamu  mengikuti  keduanya,  dan  pergaulilah  keduanya  di
            dunia dengan baik.” (QS. Luqman: 15).

                 Pada suatu hari, ketika Rasulullah SAW, sedang duduk
            bersama  para  sahabat,  tiba-tiba  beliau  menatap  ke  langit
            seolah  mendengar  bisikan  malaikat.  Kemudian  Rasulullah
            kembali menatap mereka dengan bersabda, "Sekarang akan
            ada di hadapan kalian seorang laki-laki penduduk surga."
                 Mendengar  ucapan  Rasulullah  SAW,  para  sahabat
            menengok  ke  kanan  dan  ke  kiri  pada  setiap  arah,  untuk
            melihat siapakah gerangan lelaki berbahagia yang menjadi
            penduduk  surga.  Tidak  lama  berselang  datanglah  laki-laki
            yang ditunggu-tunggu itu, dialah Sa’ad bin Abi Waqqash.
                 Disamping terkenal sebagai anak yang berbakti kepada
            orang  tua,  Sa’ad  bin  Abi  Waqqash  juga  terkenal  karena
            keberaniannya  dalam  peperangan  membela  agama  Allah.
            Ada  dua  hal  penting  yang  dikenal  orang  tentang
            kepahlawanannya.  Pertama,  Sa’ad  adalah  orang  yang
            pertama  melepaskan  anak  panah  dalam  membela  agama
            Allah dan juga orang yang mula-mula terkena anak panah. Ia
            hampir  selalu  menyertai  Nabi  Saw  dalam  setiap
            pertempuran.



            254 | Asep Solikin
   262   263   264   265   266   267   268   269   270   271   272