Page 271 - Bibliosufistik Pada Jalan Tuhan Memancar Kedamaian
P. 271
kembali.” Kemudian dia melemparkan batu yang
digenggamnya. Binatang itu mati dan orang-orang pun bebas
seperti sedia kala.
Sesudah itu dia pun menceritakan kejadian itu kepada
rahib. Mendengarnya, rahib berkata: “Wahai anakku, hari ini
kamu lebih baik dariku. Kamu sudah sampai kepada keadaan
seperti yang aku lihat sekarang ini. Satu masa nanti kamu
akan dizalimi. Jika itu terjadi janganlah kamu bercerita
tentang diriku.” Sejak itu anak muda tersebut mulai
mengobati orang sakit kusta, orang yang matanya nyaris
buta, dan pelbagai penyakit lain.
Salah seorang teman duduk raja yang telah buta
mendengar tentang hal ini dan dia datang kepada anak muda
tersebut sambil membawa banyak hadiah dan berkata:
“Semua yang ada ini akan aku berikan kepadamu jika kamu
sembuhkan diriku.” Anak muda menjawab: “Sesungguhnya
aku tidak dapat menyembuhkan siapa pun. Hanya Allah yang
menyembuhkan. Jika Anda beriman kepada Allah, aku akan
memohon kepada Allah supaya Dia menyembuhkan anda.”
Lalu teman raja itu beriman kepada Allah dan Allah
menyembuhkannya. Kemudian dia pergi menghadap raja
seperti biasa. Raja bertanya: “Siapakah yang mengembalikan
penglihatanmu?” Dia menjawab: “Tuhan-ku.” Rajanya
bertanya: “Kamu mempunyai tuhan selain aku?” Temannya
menjawab: “Tuhan aku dan Tuhan kamu adalah Allah.” Maka
raja mulai menyiksanya sehingga temannya itu menceritakan
berkenaan anak muda tersebut.
Lalu raja memanggil anak muda tersebut dan bertanya
kepadanya: “Wahai anakku, ilmu sihirmu sudah dapat
menyembuhkan penyakit kusta, buta dan sebagainya.” Anak
muda menjawab: “Sungguh aku tidak menyembuhkan siapa
pun. Hanya Allah yang menyembuhkan.” Mendengar jawaban
258 | Asep Solikin