Page 276 - Bibliosufistik Pada Jalan Tuhan Memancar Kedamaian
P. 276

Kedermawanannya  nampak  saat  ia  menerima  hadiah
               4000dirham dari baitul mal, ia bagikan langsung harta itu
               pada  para  orang-orang  miskin,  hingga  ia  sendiri  harus
               berutang  keesokan  harinya  untuk  keperluan  membeli
               makan.
                   Namun demikian, di balik kelembutan hati seorang Ibnu
               Umar,  tersimpan  keberanian  (syaja’ah)  sekeras  karang.  Ia
               adalah  orang  yang  selalu  bergairah  pada  panggilan-
               panggilan jihad. Ia adalah yang paling keras penentangannya
               pada penguasa yang lalim.

                   Ia yang berani menginterupsi pidato Hajjaj bin Yusuf,
               gubernur Hijaz pada masa Yazid, yang tangannya berlumur
               darah orang tak bersalah. Peristiwa yang mengantarkannya
               pada kematian akibat tikaman utusan Hajjaj.
                   Keberanian  Abdullah  bin  Umar  juga  nampak  dalam
               peristiwa, ketika kafilah dagangnya terhalang seekor singa,
               yang turut menghalangi orang-orang lain dalam perjalanan.
               Ia turun dari untanya, lantas berjalan ke arah singa itu.

                   Tak  sedikit  pun  rasa  takut  mencegahnya  mendekati
               binatang buas ini. Di jarak yang sangat dekat itu, Ibnu Umar
               menggosok  telinga  sang  singa,  seolah-olah  ia  sedang
               bernegosiasi.  Tak  lama  kemudian  menyingkirlah  singa  itu
               dari tengah jalan.

                   Abdullah  bin  Umar  mengatakan,  bahwa  ia  pernah
               mendengar  Rasulullah  saw  bersabda, “Jika manusia  hanya
               takut  kepada  Allah,  maka  tidak  ada  hal  lain  yang  bisa
               menguasainya.”
                   Hal  ini  juga  dinyatakan  dalam  kitab  Risalatal-
               Qusyairiyyah,  “Sesungguhnya  yang  menguasai  manusia
               adalah  sesuatu  yang  menakutkannya.  Jika  manusia  hanya



                                                       Bibliosufistik | 263
   271   272   273   274   275   276   277   278   279   280   281