Page 280 - Bibliosufistik Pada Jalan Tuhan Memancar Kedamaian
P. 280

untuk dirinya. Setelah mendengar pertanyaan malaikat Jibril
               tadi, dugaan tentang ada perintah baru dari Sang Pencipta
               langit dan bumi terhapus sudah.
                   Dengan  lugas  dan  penuh  keceriaan  kerbau  pun
               menjawab  pertanyaan  malaikat  Jibril  tadi.  "Masya  Allah,
               alhamdulillah, aku bersyukur kepada Allah SWT, yang telah
               menjadikan  aku  sebagai  seekor  kerbau,  bukan  sebagai
               seekor kelelawar yang mandi dengan air seninya sendiri."
                   Mendengar  jawaban  itu,  malaikat  Jibril  pun  bergegas
               pergi dan mencari seekor kelelawar untuk mengkonfrontasi
               apa  yang  telah  disampaikan  si  kerbau.  Apakah  dengan
               keadaan sekarang ini kelelawar senang. Malaikat Jibril pun
               akhirnya  menemui  kelelawar  yang  sedang  tertidur  sambil
               bergelantungan. Tanpa banyak berbasa-basi, malaikat Jibril
               pun  bertanya  kepada  kelelawar.  Pertanyaannya  sama
               seperti yang telah disampaikan kepada kerbau sebelumnya.
               "Hai kelelawar,  apakah  engkau  senang  telah  Allah  jadikan
               seekor kelelawar?" kata Jibril.

                   Mendengar pertanyaan yang di dalamnya ada kalimat
               Allah,  kelelawar  yang  sedang  terkantuk-kantuk  seketika
               langsung  ceria  seolah  mendapat  nutrisi  pada  tubuh  yang
               sedang kelelahan.  Dengan tegas kelelawar pun menjawab.
               "Masya  Allah,  alhamdulilah  saya  bersyukur  kepada  Allah
               telah dijadikan seperti sekarang ini, bukan jadi seekor cacing
               yang tinggal di dalam tanah.  Dia cacing untuk berjalan saja
               menggunakan perutnya. Sekarang ini aku sudah lebih baik
               dari dia (cacing)," tuturnya tanpa bermaksud merendahkan
               keadaan cacing yang sama-sama ciptaan Allah.

                   Mendengar  jawaban  itu,  Jibril  pun  kembali  bergegas
               mencari  seekor  cacing.  Jibril  juga  akan  bertanya  tentang
               keadaan  yang  lemah  seperti  yang  telah  disampaikan
               kelelawar  tadi.  Jibril  bertemu  dengan  cacing  yang  sedang


                                                       Bibliosufistik | 267
   275   276   277   278   279   280   281   282   283   284   285