Page 5 - Bibliosufistik Pada Jalan Tuhan Memancar Kedamaian
P. 5
PEMBUKA JALAN
A
pakah ada kewajiban seorang muslim untuk menjadi
sufi? Apakah seseorang akan menjadi sempurna
keimanan dan keislamannya dengan memposisikan diri
menjadi sufi, hidup dengan kesederhanaan dan penuh
dengan keprihatinan.
Mungkin itu beberapa pertanyaan ringan yang bisa
menjadi pembuka pada tulisan dalam buku ini. Hal menarik
dalam kajian ini adalah bagaimana jiwa itu sebenarnya bisa
menjadi bersih dengan cara memasuki dunia kesufian.
Sekaligus sebuah kekhawatiran, apakah dengan kemudian
menceburkan diri dalam dunia tasawuf lantas lepaslah
seluruh kepentingan terhadap dunianya.
Menjadi sufi sangat identik dengan kemiskinan. Bahkan,
dengan ada dalam dunia sufi, seseorang kemudian terkesan
sudah tidak ada lagi bersama dunianya. Itu karena dunia
dianggap sebagai sesuatu yang melalaikan dan merusak
kesucian diri dan kepentingan akhiratmya.
Penulis tertarik dengan sebuah tulisan tentang
bagaimana sesunggunnya esensi sufi adalah pembersihan
kalbu dan jiwa agar tidak terpaut dan terbudaki oleh dunia.
Bahkan Allah menegaskan tentang hal ini dalam firmannya;
“Sesungguhnya Allah telah memberi karunia kepada
orang-orang beriman ketika Allah mengutus seorang Rasul
(Muhammad) di tengah-tengah mereka dari kalangan
mereka sendiri; yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-
Nya, menyucikan jiwa mereka, dan mengajarkan kepada
mereka Kitab (al-Qur’an) dan Hikmah (Sunnah), meskipun
iv