Page 6 - Bibliosufistik Pada Jalan Tuhan Memancar Kedamaian
P. 6
sebelumnya, mereka benar-benar dalam kesesatan yang
nyata.” (Qs. Ali Imran: 164).
Ayat ini menjelaskan, di antara tugas utama Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam adalah membersihkan jiwa
manusia serta mengajarkan al-Qur’an dan hikmah. Yang
dimaksud hikmah di sini adalah Sunnah beliau sendiri
shallallahu ‘alaihi wa sallam dan maksud-maksud serta
rahasia-rahasia yang terkandung di balik syariat.
Tujuan pembersihan jiwa adalah ketakwaan kepada
Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sesungguhnya, takwa hanya
dapat terwujud melalui pembersihan serta penyucian jiwa.
Sementara, kebersihan jiwa juga tidak dapat terjadi tanpa
takwa. Jadi, keduanya saling terkait dan saling
membutuhkan. Itulah mengapa Allah ‘Azza wa Jalla
berfirman: “Demi jiwa serta penyempurnaan (ciptaan)nya,
maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (perilaku)
kejahatan dan ketakwaannya. Sungguh beruntung orang
yang menyucikannya, dan sungguh merugi orang yang
mengotorinya.” (Qs. asy-Syams: 7-10).
Demikian, beberapa esensi yang tampak dari petunjuk
Tuhan agar bagaimana hamba-Nya diperintahkan untuk
membersihkan diri, tanpa menyebutkan caranya, waktunya,
dan tempatnya.
Perjalanan sufi, pada akhirnya adalah upaya seorang
yang mencari jalan, menuju Tuhan dari apa yang dapat dia
pahami pada perjalanan tersebut. Bahkan dengan cara yang
paling ekstrim pun seorang dapat melakukannya demi
mendapatkan kesucian tersebut dengan jalan yang terjal dan
berliku dan penuh dengan rintangan.
v