Page 170 - BK PRIBADI SOSIAL Biblioterapi, Melalui Kisah Pribadi Diasah
P. 170

anaknya yang lain mengatakan kepada sang ayah: Pergilah
               engkau berhaji, Allah akan memberikan rezeki kepada kami.
                   Maka  iapun  meninggalkan  nafkah  untuk  tiga  hari,
               diapun  pergi  berangkat  haji  dalam  keadaan  dia  tidak
               memiliki biaya yang mencukupi.
                   Adalah  dia  berjalan  di  belakang  suatu  kafilah
               rombongan.  Di  awal  perjalanan  pimpinan  kafilah  disengat
               kalajengking,  maka  mereka  mencari  orang  yang  bisa
               meruqyahnya dan mengobatinya. Maka mereka menemukan
               Hatim  Al-Asham.  Maka  diapun  meruqyahnya  dan  Allah
               menyembuhkannya di saat itu.
                   Maka  pimpinan  kafilah  mengatakan:  Biaya  berangkat
               dan  pulang  (berhaji)  saya  yang  tanggung.  Maka  Hatim
               berkata:  Ya  Allah  ini  adalah  kemudahan  untukku,  maka
               perlihatkanlah kemudahan untuk keluargaku.

                   Telah berlalu tiga hari, maka habislah nafkah pada anak-
               anaknya,  rasa  lapar  mulai  meliputi  mereka.  Maka  mereka
               mulai menyalahkan sang putri dan sang putri malah tertawa.
               Mereka berkata: Apa yang membuatmu tertawa sementara
               kelaparan  hampir-hampir  membunuh  kita?  Sang  putri
               berkata:  Ayah  kita  ini  yang  memberi  rezeki  atau  yang
               memakan rezeki? Mereka menjawab: Yang memakan rezeki,
               sesungguhnya yang memberi rezeki hanya Allah. Sang putri
               berkata:  Telah  pergi  yang  memakan  rezeki  dan  tetap  ada
               (bersama  kita)  yang  memberi  rezeki.  Sang  putri  terus
               mengajak mereka bicara.

                   Tiba-tiba  terdengar  suara  pintu  diketuk.  Mereka
               berkata:  Siapa  di  pintu? Orang  yang  mengetuk  menjawab:
               Amirul mukminin meminta minum kepada kalian. Maka sang
               putri  mengisi  penuh  gentong  airnya,  dan  khalifahpun


                                         159
   165   166   167   168   169   170   171   172   173   174   175