Page 171 - BK PRIBADI SOSIAL Biblioterapi, Melalui Kisah Pribadi Diasah
P. 171
minum, kemudian ia mendapatkan kelezatan dalam air
tersebut yang belum pernah dia rasakan. Maka khalifah
berkata: Darimana kalian mendapatkan air ini? Mereka
menjawab: Dari rumahnya Hatim. Khalifah berkata:
Panggillah dia, aku akan memberinya hadiah.
Mereka menjawab: Hatim sedang berhaji.
Maka amirul mukminin melepaskan sabuk mewahnya yang
penuh dengan hiasan permata, lalu ia mengatakan: Sabuk ini
untuk mereka. Kemudian ia berkata kembali: Barang siapa
yang menyukai diriku, maka lakukanlah seperti aku!
Maka seluruh menteri dan para saudagar ikut
melepaskan sabuk mewah mereka. Maka terkumpullah
sabuk-sabuk mewah lalu dibeli oleh salah seorang pedagang
dengan uang emas yang memenuhi rumah yang bisa
mencukupi mereka hingga wafat. Lalu sabuk-sabuknya
dikembalikan kepada mereka. Merekapun membeli
makanan dalam keadaan tertawa, lalu menangislah sang
putri!
Maka sang ibu berkata kepadanya: Kamu ini aneh wahai
putriku, dulu ketika kita menangis karena kelaparan engkau
malah tertawa, ketahuilah sekarang Allah memberikan
kemudahan kepada kita, mengapa engkau menangis? Sang
putri berkata: Makhluk ini yang tidak mampu memberikan
manfaat kepada dirinya tidak pula mencegah mudharat
(yakni khalifah) telah memandang kita dengan pandangan
kebaikan, yang bisa menyelamatkan kita dari kematian.
Terus bagaimana dengan pandangan Rajanya segala raja
(yakni Allah Ta’ala)?
Sesungguhnya ini adalah keyakinan kepada Allah. Yakin
dengan Dzat yang memberi rezeki, yang maha kuat dan
perkasa. Sesungguhnya ini adalah kekuatan iman, kekuatan
160