Page 220 - BK PRIBADI SOSIAL Biblioterapi, Melalui Kisah Pribadi Diasah
P. 220

yang memberikan ciuman kepadanya, “Mas, sekali lagi aku
               minta maaf, kalau selama ini aku selalu merepotkan kamu.
               ”Anak-anak  pun  tidak  ingin  ketinggalan,  “Ayah,  maafkan
               kami  semua.  Selama  ini,  ayah  selalu  stres  karena  perilaku
               kami  semua.  “Tiba-tiba,  sungai  kehidupannya  mengalir
               kembali.  Tiba-tiba,  hidup  menjadi  sangat  indah.  Ia
               membatalkan niatnya untuk bunuh diri. Tetapi bagaimana
               dengan  setengah  botol  yang  sudah  ia  minum,  sore
               sebelumnya?
                   ”Ya  Allah,  apakah  maut  akan  datang  kepadaku.
               Tundalah  kematian  itu  ya  Allah.  Aku  takut  sekali  jika  aku
               harus  meninggalkan  dunia  ini  “.  Ia  pun  buru-buru
               mendatangi  sang  Ustad  yang  telah  memberi  racun
               kepadanya.  Sesampainya  dirumah  ustad  tersebut,  pria  itu
               langsung  mengatakan  bahwa  ia  akan  membatalkan
               kematiannya.  Karena  ia  takut  sekali  jika  ia  harus  kembali
               kehilangan  semua  hal  yang  telah  membuat  dia  menjadi
               hidup kembali.
                   Apa yg terjadi memb, melihat wajah pria itu, rupanya
               sang Ustad langsung mengetahui apa yang telah terjadi, sang
               ustad pun berkata “Buang saja botol itu. Isinya air biasa kok.
               Kau sudah sembuh, Apa bila kau hidup dalam kepasrahan,
               apabila  kau  hidup  dengan  kesadaran  bahwa  maut  dapat
               menjemputmu kapan saja, maka kau akan menikmati setiap
               detik kehidupan.

                   Leburkan  egomu,  keangkuhanmu,  kesombonganmu.
               Jadilah  lembut,  selembut  air.  Dan  mengalirlah  bersama
               sungai  kehidupan.  Kau  tidak  akan  jenuh,  tidak  akan
               bosan. Kau  akan  merasa  hidup.  Itulah  rahasia  kehidupan.
               Itulah kunci kebahagiaan. Itulah jalan  menuju ketenangan.
               percayalah. Allah bersama kita. ”Lalu Pria itu mengucapkan


                                         209
   215   216   217   218   219   220   221   222   223   224   225