Page 256 - BK PRIBADI SOSIAL Biblioterapi, Melalui Kisah Pribadi Diasah
P. 256
menjadi miskin sedangkan yang satu menjadi kaya. Padahal
keduanya memegang teguh nasihat ayah mereka. Jawab
anak sulung: “Inilah karena saya mengikuti pesan Ayah. Ayah
berpesan bahwa saya tidak boleh menagih utang kepada
orang yang berutang kepadaku, dan sebagai akibatnya
modalku susut karena orang yang berutang kepadaku tidak
membayar sementara aku tidak boleh menagih. Juga Ayah
berpesan supaya kalau saya pergi atau pulang dari rumah ke
toko dan sebaliknya tidak boleh terkena sinar matahari.
Akibatnya saya harus naik becak atau andong. Sebetulnya
dengan jalan kaki saja cukup, tetapi karena pesan Ayah
demikian maka akibatnya pengeluaranku bertambah
banyak.”
Kepada anak bungsu yang bertambah kaya, ibu pun
bertanya hal yang sama. Jawab anak bungsu: “Ini semua
adalah karena saya menaati pesan Ayah. Karena Ayah
berpesan supaya saya tidak menagih kepada orang yang
berutang kepada saya. Maka saya tidak memberikan hutang.
Prinsip saya ada uang, ada barang. Supaya tetap kompetitif,
saya memberikan harga paling murah dan layanan yang jauh
lebih baik kepada pelanggan dibandingkan toko2 yang lain.
Juga Ayah berpesan agar jika saya berangkat ke toko atau
pulang dari toko tidak boleh terkena sinar matahari, maka
saya berangkat ke toko sebelum matahari terbit dan pulang
sesudah matahari terbenam. Akibatnya toko saya buka
sebelum toko lain buka, dan tutup jauh sesudah toko yang
lain tutup. Sehingga karena kebiasaan itu, orang menjadi
tahu dan tokoku menjadi laris, karena mempunyai jam kerja
lebih lama.”
245