Page 259 - BK PRIBADI SOSIAL Biblioterapi, Melalui Kisah Pribadi Diasah
P. 259
majikannya, keesokan hari si penebang bekerja lebih keras
lagi, tapi ia cuma berhasil merobohkan 7 batang pohon.
Hari ketiga, ia bekerja lebih keras lagi, tapi
kesudahannya tetap tak memuaskan bahkan
mengecewakan. Semakin bertambahnya hari, kian sedikit
pohon yang berhasil dirobohkan.
“Sepertinya saya telah kehilangan kecakapan dan
kekuatanku, bagaimana saya dapat
mempertanggungjawabkan hasil kerjaku kepada majikan?”
pikir penebang pohon merasa malu dan putus asa. Dengan
kepala tertunduk ia menghadap ke sang majikan, meminta
maaf atas hasil kerja yang kurang memadai dan mengeluh
tak paham apa yang telah terjadi.
Sang majikan menyimak dan bertanya kepadanya,
“Kapan terakhir kamu mengasah kapak?” “Memacu kapak?
Saya tak punya waktu untuk itu, saya sungguh-sungguh
sibuk setiap hari menebang pohon dari pagi hingga sore
dengan sekuat energi”.
Kata si penebang. “Nah, disinilah masalahnya. Ingat,
hari pertama kamu kerja? Dengan kapak baru dan terasah,
maka kamu dapat menebang pohon dengan hasil luar lazim.
Hari-hari selanjutnya, dengan energi yang sama,
mengaplikasikan kapak yang sama tapi tak diasah, kamu
tahu sendiri, kesudahannya kian menurun. Maka, sesibuk
apa saja, kamu semestinya menyempatkan waktu untuk
mengasah kapakmu, agar setiap hari bekerja dengan energi
yang sama dan hasil yang optimal.
Sekarang mulailah mengasah kapakmu dan langsung
kembali bekerja!” instruksi sang majikan. Sambil
mengangguk-anggukan kepala dan mengucap terimakasih,
248