Page 262 - BK PRIBADI SOSIAL Biblioterapi, Melalui Kisah Pribadi Diasah
P. 262
Sekantong Bibit Kacang Tanah
D
ikisahkan, ada seorang gadis muda yang bertekad
membantu desa asalnya yang miskin dan terbelakang.
Dia rajin mengusahakan segala daya upaya untuk bisa
menghasilkan uang guna membeli buku dan perlengkapan
sekolah anak-anak di sana. Tetapi, sehebat apapun usahanya,
terasa masih saja serba kekurangan.
Hingga suatu hari, dia mendapatkan janji bertemu
dengan seorang kaya di kota, dengan harapan si tuan kaya
mau memberi sumbangan uang. Setelah bertemu, si gadis
muda menceritakan keadaan desanya dan sarana
pendidikan yang jauh dari memadai serta memohonkan
bantuan untuk mereka.
Dengan nada bosan dan tidak bersahabat, tuan kaya
berkomentar santai, “Gadis muda. Kamu salah alamat. Di sini
bukan badan amal yang memberi sumbangan cuma-cuma.
Kalau memang anak-anak desamu tidak bisa sekolah, ya itu
nasib mereka. Kenapa aku yang harus membantu?”
Tampak dia tidak mempercayai sedikitpun ketulusan
gadis muda di hadapannya. Dengan pandangan tidak
berdaya dan putus asa, si gadis tahu, usahanya telah gagal.
Tetapi sebelum pergi, dia mencoba berusaha yang
terakhir, “Tuan, kalau boleh, apakah saya bisa meminjam
sekantong bibit unggul biji kacang yang tuan hasilkan selama
ini? Anggaplah hari ini tuan telah membantu kami dan saya
berjanji tidak akan mengganggu tuan lagi.”
Dengan heran dan karena ingin segera mengusir si
gadis, tanpa banyak cakap, segera diberinya sekantong bibit
251