Page 266 - BK PRIBADI SOSIAL Biblioterapi, Melalui Kisah Pribadi Diasah
P. 266

untuk yang terakhir kalinya. Untuk sebuah proyek dimana
               sebelum Tukang Kayu tersebut berhenti bekerja.
                   Akhirnya, dengan berat hati Tukang Kayu menyanggupi
               permintaan  mandornya  meskipun  ia  merasa  kesal  karena
               jelas-jelas dirinya sudah bicarakan akan segera pensiun.
                   Di  balik  pengerjaan  proyek  terakhirnya,  ia  berkata
               dalam  hati  bahwa  dirinya  tidak  akan  mengerjakannya
               dengan  segenap  hati.  Sang  mandor  hanya  tersenyum  dan
               mengatakan  pada  Tukang  Kayu  pada  hari  pertama  ketika
               proyeknya  dikerjakan,  “Seperti  biasa,  aku  sangat  percaya
               denganmu.  Jadi,  kerjakanlah  dengan  yang  terbaik.  Seperti
               saat-saat  kemarin  kau  bekerja  denganku.  Bahkan,  dalam
               proyek terakhir ini kamu bebas membangun dengan semua
               bahan-bahan yang terbaik yang ada”.
                   Tukang  Kayu  itupun  akhirnya  memulai  pekerjaan
               terakhirnya  dengan  malas-malasan.  Bahkan  dengan  asal-
               asalan  ia  membuat  rangka  bangunan.  Ia  malas  mencari,
               maka ia menggunakan  bahan-bahan  bangunan  berkualitas
               rendah.  Sangat  disayangkan,  karena  ia  memilih  cara  yang
               buruk untuk mengakhiri karirnya
                   Hari  demi  hari  berlalu,  dan  akhirnya,  rumah  itupun
               selesai. Ditemani Tukang Kayu tersebut, sang mandor datang
               memeriksa.  Ketika  sang  mandor  memegang  gagang  daun
               pintu  depan  hendak  membuka  pintu,  ia  lalu  berbalik  dan
               berkata, “Ini adalah rumahmu, hadiah dariku untukmu”.
                   Betapa  kagetnya si  Tukang  Kayu.  Ia  sangat menyesal.
               Kalau saja sejak awal ia tahu bahwa ia sedang membangun
               rumahnya,  ia  akan  mengerjakannya  dengan  sungguh-
               sungguh.  Akibatnya,  sekarang  ia  harus  tinggal  di  sebuah
               rumah yang ia bangun dengan asal-asalan.


                                         255
   261   262   263   264   265   266   267   268   269   270   271