Page 62 - Context Communication The Sociology Of Culture
P. 62
adalah silang kebudayaan antara satu kebudayaan dengan
kebudayaan lain, yang pada gilirannya berdampak kepada
persentuhan antar budaya.
Nilai-nilai yang terkandung dalam kebudayaan menjadi
acuan sikap dan perilaku manusia sebagai makhluk
individual yang tidak terlepas dari kaitannya pada kehidupan
masyarakat dengan orientasi kebudayaannya yang khas,
sehingga baik pelestarian maupun pengembangan nilai-nilai
budaya merupakan proses yang bermatra individual, sosial
dan cultural sekaligus. Dalam kenyataan persentuhan nilai-
nilai budaya sebagai manifestasi dinamika kebudayaan tidak
selamanya berjalan secara mulus. Permasalahan silang
budaya dalam masyarakat majemuk (heterogen) dan jamak
(pluralistis) seringkali bersumber dari masalah interaksi antar
masyarakat, kesenjangan tingkat pengetahuan, status sosial,
geografis, adat kebiasaan dapat merupakan kendala bagi
tercapainya suatu konsensus yang perlu disepakati dan
selanjutnya ditaati secara luas (Muslim, 2013).
Ditambah lagi dengan posisi Indonesia sebagai negara
berkembang, akan selalu mengalami perubahan yang pesat
dalam berbagai aspek kehidupan. Interaksi sosial yang terjadi
secara dinamis dalam proses tawar menawar bisa
mewujudkan perubahan tata nilai yang tampil sekedar
sebagai pergeseran (shift) antar nilai, atau peresengketaan
(conflict) antar nilai atau bahkan dapat berupa benturan
(clash) antar nilai tersebut(Muslim, 2013). Apapun bentuk
dan perwujudan dari permasalahan silang budaya, harus
dapat dipandu dan dikendalikan, atau paling tidak
diupayakan adanya mekanisme yang dapat menjembatani
permasalahan ini.
Secara sosiologis, manusia terdiri dari berbagai etnis
dan budaya yang saling berbeda dan mengikatkan dirinya
Context Communication: the sosiology of culture 55