Page 82 - Context Communication The Sociology Of Culture
P. 82
komunikator sangat bergantung pada bagaimana
komunikator mampu menyampaikan pesan secara
persuasive. Dalam kegiatan komunikasi, intervensi
kebudayaan memiliki andil yang cukup besar dimana
kebudayaan akan memberi pengaruh terhadap gaya
komunikasi, persepsi, dan interpretasi terhadap pesan yang
disampaikan oleh komunikator. Intervensi budaya tersebut
adakalanya mampu menjadi daya dukung maupun
penghambat dari efektifitas komunikasi persuasive. Untuk
menghindari kegagalan persuasi dalam komunikasi maka
dibutuhkan variable lain yang mampu berkontribusi pada
tercapainya komunikasi persuasive dan efektif seperti
penguatan empati dan penegakan etika dalam berkomunikas.
Fenomena transformasi sosial budaya yang kemudian
melahirkan pluralisme budaya tersebut pada beberapa
dekade terakhir ini tampaknya mulai merambah dalam
berbagai aspek kehidupan bangsa. Tidak hanya dalam
upacara seremonial, tradisi keluarga, peristiwa kultural, dan
pranata sosial, semangat multikultural mulai menjadi
orientasi hidup dikalangan masyarakat modern terutama
generasi muda kita. Munculnya multikulturalisme tidak
terlepas dari adanya tiga teori sosial yang menjelaskan
hubungan antarindividu dalam masyarakat dengan beragam
latar belakang agama, etnik, bahasa, dan budaya.
Menurut Ricardo L. Garcia (1982:37-42) teori sosial
tersebut adalah: (1) Melting Pot I: Anglo Conformity
(individu-individu yang beragam latar belakang seperti
agama, etnik, bahasa, dan budaya, disatukan ke dalam satu
wadah yangdominan); (2) Melting Pot II: Ethnic Synthesis
(individu-individu yang beragam latarbelakangnya disatukan
ke dalam satu wadah baru, identitas agama, etnik, bahasa,
dan budaya asli para anggotanya melebur menjadi identitas
Context Communication: the sosiology of culture 75