Page 122 - Bibliospiritual Menemukan Makna Dalam Kata Terbaca
P. 122
mendapatkan perintah untuk pergi dan membawa ikan di
keranjang. Ketika ikan itu hidup dan melompat ke lautan
maka di tempat itulah Musa akan menemui hamba alim
yang dimaksud.
Akhirnya, Musa pergi guna mencari ilmu dan beliau
ditemani oleh seorang pembantunya yang masih muda,
dikisahkan pembantunya itu bernama Yusya bin Nun.
Bersama pemuda itu Nabi Musa membawa ikan di
keranjang. Kemudian mereka berdua pergi untuk mencari
hamba yang alim dan saleh tersebut. Tempat yang mereka
cari adalah tempat yang sangat samar. Namun, tekad bulat
menguatkan hati Musa untuk tetap menemuai sosok
misterius itu. Tiba-tiba ketika mereka sedang istirahat, ikan
yang mereka bawa loncat dari tempatnya.
Entah apa yang menggerakkan ikan itu tiba-tiba ikan
yang mati itu bergerak seperti hidup terbang melayang
menuju sumber air tenang. Peristiwa itu tidak diketahui
Musa karena sedang beristirahat. Yusya bin Nun itu heran
bagaimana bisa ikan mati itu hidup kembali dan melompat
ke laut. Yusya terus memikirkan peristiwa tadi sampai
melanjutkan perjalanan yang sangat jauh. Setelah
mendapati tempat istirahat lagi, mereka berdua merasa
lapar. Musa menyarankan untuk membuka perbekalannya
berupa ikan yang matang. "Coba bawalah perbekalan yang
kita bawa, kita akan makan siang di sini. Sungguh kita telah
merasakan keletihan akibat perjalanan ini."
Pembantunya tidak bisa menjawab ketika Nabi Musa
meminta perbekalan berupa ikan itu. Dengan perasaan
bersalah dia menceritakan tentang apa yang terjadi
terhadap perbekalan berupa ikan yang telah hidup dan
lompat ke lautan luas. Melompatnya ikan itu ke lautan
Bibliospiritual: Menemukan Makna dalam Kata Terbaca | 109