Page 156 - Bibliospiritual Menemukan Makna Dalam Kata Terbaca
P. 156
sedikit banyak pasti menimbulkan kecemburuan antara
sesama rekan kerjanya.
Adalah Santi, seorang sekretaris bos, wanita pintar tapi
liar, yang membikin gara-gara. Sudah lama dia memendam
rasa iri pada Badrun. Karena posisinya, sebagai sekeretaris
direktur, ternyata tak bisa sekedar memanipulasi uang
belanja perusahaan. Sebab setiap kali dia membujuk
Badrun, tak bisa juga dapat, walaupun satu sen. Badrun
memang tak bisa sembarangan mengeluarkan uang,
sebelum disetujui atasan.
Sebagai wanita pintar, Santi tahu kelemahan lelaki, dan
mengetahui pula kelebihannya sebagai wanita.
Disebarkannya gossip ke seluruh karyawan, kalau dia
menjalin hubungan dengan Badrun. Dan dengan aktingnya
yang meyakinkan, berhasil mengelabui seluruh karyawan,
kalau dia sudah betul-betul dekat dengan Badrun. dengan
berbagai bujuk rayu dan kata yang manis pada staff
bawahan Badrun pula, dia berhasil mempunyai akses ke
bagian keuangan, bagian yang dikepalai Badrun.
Badrun tak suka dengan sifat Santi, tapi dia juga tak
bisa bersikap kasar, apalagi Santi adalah sekretaris bosnya.
Dengan halus ditegurnya sikap Santi tersebut, tapi Santi
memang sudah nekat. Entah bagaimana, tiba-tiba saja uang
sebesar lebih dari 1 milyar tak diketahui keberadaannya.
Tak ada kwitansi, tak ada nota, tak ada barang hasil
pembelian dan sebagainya.
Badrun yakin, ini ulah Santi, tapi dia tak bisa
membuktikannya. Seluruh transaksi keluar dan masuk
uang, selalu memakai nama dia. Akhirnya vonis menimpa
dia, didakwa menggelapkan uang perusahaan. Bukan itu
saja, ternyata gossip yang disebarkan Santi sudah sampai ke
Bibliospiritual: Menemukan Makna dalam Kata Terbaca | 143