Page 185 - Bibliospiritual Menemukan Makna Dalam Kata Terbaca
P. 185
Istri yang setia itu menjawab,"Suami saya mengatakan:
'Andaikata lebih panjang lagi....andaikata yang masih
baru....andaikata semuanya....' hanya itulah yang tertangkap
sehingga kami bingung dibuatnya. Apakah perkataan-
perkataan itu igauan dalam keadaan tidak sadar, ataukah
pesan-pesan yang tidak selesai ?"
Rasulullah tersenyum, "Sungguh yang diucapkan
suamimu itu tidak keliru," ujarnya.
Kisahnya begini, pada suatu hari ia sedang bergegas
pergi ke Masjid hendak melaksanakan shalat jum'at.
Ditengah jalan, ia berjumpa dengan orang buta yang
bertujuan sama. Si buta itu tersaruk-saruk karena tidak ada
yang menuntun. Maka suamimu yang membimbingnya
hingga tiba di Masjid. Tatkala hendak menghembuskan
nafas terakhirnya, ia menyaksikan pahala amal sholehnya
itu, lalu iapun berkata "Andaikan lebih panjang lagi".
Maksudnya, andaikata jalan ke Masjid itu lebih panjang lagi,
pasti pahalanyalebih besar pula.
"Ucapan lainnya, ya Rasulullah ?" tanya sang istri mulai
tertarik.
Nabi menjawab, "Adapun ucapannya yang kedua, yaitu
tatkala ia melihat hasil perbuatannya yang lain. Sebab pada
hari berikutnya, waktu ia pergi ke Masjid pagi-pagi,
sedangkan saat itu cuaca sangat dingin sekali, di tepi jalan ia
melihat seorang lelaki tua yang tengah duduk menggigil,
hampir mati kedinginan. Kebetulan suamimu membawa
sebuah mantel baru, selain yang dipakainya. Maka ia
mencopot mantelnya yang lama, dan kemudian
diberikannya kepada lelaki tersebut. Sedangkan mantelnya
yang baru itu dipakainya sendiri. Menjelang saat-saat
terakhirnya, suamimu melihat balasan amal kebajikannya
172 | Bibliospiritual: Menemukan Makna dalam Kata Terbaca